
MALANG POST – Banyak yang belum mengetahui, ada produk unggulan baru di Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Saat ini Desa Bulukerto tengah menggalakkan tanam kopi Arabica, yang berpotensi menjadikan lahan semakin produktif. Dengan tujuan utama meningkatkan ekonomi masyarakat.
Pengembangan Kopi Arabica itu salah satunya dilakukan di lahan milik BUMDesma Desa Bulukerto, seluas 2.500 meter persegi. Setelah menjalani perawatan beberapa musim, saat ini Kopi Arabica di lahan tersebut telah siap panen.
Panen perdana dilakukan langsung oleh Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai. Usai panen, Pj Aries mengaku sangat kagum dengan semangat warga Desa Bulukerto, yang telah menjadikan lahan di Lereng Gunung Arjuno lebih produktif dengan menanam kopi jenis Arabica.
“Ini sudah kilami canangkan di tahun lalu. Dengan menanam kopi, tanah lebih produktif dan dapat mencegah terjadinya banjir dan longsor dengan mekanisme tumpang sari,” tutur Pj Aries, Selasa, (9/7/2024).

PETIK KOPI: Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai saat memetik kopi pada panen perdana Kopi Arabica di Desa Bulukerto. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Dengan pertanian sistem tumpang sari, Desa Bukukerto menghasilkan kopi dengan rasa kopi yang berbeda. Sehingga membuat kopi Bulukerto yang berada di lereng Gunung Arjuno memiliki rasa yang khas yang tidak dimiliki daerah lainnya.
Lebih lanjut, Pj Aries juga menyampaikan, dengan menanam kopi perekonomian masyarakat akan semakin meningkat. Mengingat tingginya harga kopi dan masih banyaknya peluang pemasaran kopi baik dalam dan luar negeri.
Produk kopi berupa bubuk maupun biji-bijian atau green bean mampu dijual dengan harga cukup tinggi. Untuk produk kopi bubuknya ada dua yaitu 100 gram dibandrol dengan harga Rp20 ribuan. Kemudian kemasan 200 gram dibandrol dengan harga Rp40 ribu. Kemudian untuk produk olahan green bean, harganya mencapai Rp350 ribu per 5 Kilogram.
Ke depan, Pj Aries berharap kopi akan menjadi produk unggulan Kota Batu. Bukan hanya produk kopinya, termasuk lahan kopi yang tersebar di Kota Batu, dapat menjadi daya tarik wisata andalan yang dapat meningkatkan jumlah wisatawan.
“Sekarang ini sudah mulai dikembangkan di Desa Bulukerto. Kami berharap kedepannya akan menjadi destinasi wisata baru yang semakin meningkatkan jumlah wisatawan ke Kota Batu,” tutupnya. (Ananto Wibowo)