MALANG POST – Sahroni (19) masihlah pelajar kelas II jurusan Animasi, SMK Ali Mustofa Gondanglegi. ZK (17) sepupunya, satu kelas dengan korban Sahroni. Kata ZK, Sahroni hobi menonton bantengan dan memiliki pacar di Turen.
Diceritakan ZK, adik korban DD, masih SD pada Jumat (5/7) pukul 03.00 WIB, melihat ada 2 orang masuk ke dalam rumah. Pintu rumah memang tidak dikunci keluarga. DD baru bercerita kepada keluarga, Jumat sore.
Namun, sang adik yang nglilir atau terbangun tidak melihat jelas wajah yang mengantarkan Sahroni. Kondisi kurang penerangan. Lampu padam. “Jarene adiknya, malam diantarkan. Pintu gak dikancing. Ditaruh di balai. Dikira tidur, ” cerita ZK.
Sahroni kemudian tergeletak sampai siang. Sang ibu, AT mengiranya Sahroni tertidur. Sang ibu yang kurang jelas dalam penglihatan sempat memberikan selimut. Ia tidak dapat melihat jelas kondisi mata korban.
Sang adik sempat pula menawari makan sang kakak. Ia memegang tubuhnya. Terasa dingin, bocah kecil ini pun bercerita ke sang ibu. Dibangunkan, Sahroni tidak kunjung bangun. Perlahan, barulah keluarga tahu, Sahroni sudah meninggal. Kabar ini menyebar ke para tetangga. (Santoso FN)