
TAKLUKKAN: Salah satu atlet paralayang dalam event BISTF Paragliding Accuracy League 2024 saat mencoba menaklukkan Paralayang Gunung Banyak. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
MALANG POST – Langit Songgomaruto, Kelurahan Songgokerto, Kota Batu masih akan terus berwarna-warni hingga Minggu, (7/7/2024) mendatang. Menyusul digelarnya Batu International Sport Tourism Festival (BISTF) Paragliding Accuracy League 2024.
Dalam event itu, sebanyak 62 atlet dari tiga negara akan menyelesaikan 12 round. Mereka harus menaklukkan venue paralayang Gunung Banyak, Kota Batu yang dikenal cukup sulit.
Disebabkan karena handicap lokasi landing, cuaca dan kontur berada di kawasan pegunungan. Sehingga venue tersebut tidak mudah ditaklukkan dan punya kesulitan yang cukup tinggi.
Salah satu atlet paralayang dari Kuala Lumpur Malaysia, Mahamod Bin Jantan menyatakan, venue paralayang di Kota Batu punya kesulitan tersendiri. Yakni kondisi angin yang sering berubah-ubah.
“Angin disini (paralayang Gunung Banyak) cukup sulit dan jadi tantangan tersendiri bagi kami. Kondisi angin sering berubah-ubah. Di Malaysia kondisinya tidak seperti ini,” kata Mahamod.
Untuk mengikuti event ini, dia mengungkapkan telah melakukan persiapan panjang. Ini juga bukan kali pertama Mahamod mengikuti event paralayang di Kota Batu.
“Meski memiliki tantangan tersendiri. Tapi kondisi alam disini (Kota Batu.red) sangat bagus. Sebelumnya di tahun 2018 lalu, saya juga sudah pernah mengikuti event paralayang di Kota Batu,” paparnya.
Sebelum mengikuti event paralayang di Kota Batu, dia juga sudah mengikuti event paralayang di Lombok, yakni World Cup Indonesia Series. Dari event itu, dia mengetahui ada event paralayang skala internasional yang digelar di Kota Batu.
“Saya sangat tertarik mengikuti event ini, karena dapat memperbaiki rangking dunia saya. Sebab di Malaysia belum ada event seperti ini, jadi saya harus datang ke sini. Tahun depan jika event ini digelar lagi, pasti saya akan datang kembali,” katanya.
Lebih lanjut, dia juga menyampaikan, jika atlet-atlet paralayang yang berlaga di BISTF Paragliding Accuracy League 2024 semua bagus. Selain untuk memperbaiki rangking dunia, dirinya juga ingin belajar dengan atlet-atlet paralayang lain.
“Disini kami juga saling belajar bersama pilot paralayang Indonesia,” imbuhnya.
Sementara itu, atlet paralayang asal Korea Selatan, Kim Ki Hyeon menyampaikan, dirinya sangat menyukai event tersebut. Terlebih juga didukung dengan keindahan alam Kota Batu yang begitu menawan.
“Saya sangat menyukai event ini. Ini pertama kali saya kesini. Pemandangan sangat indah dan menyenangkan. Saya berencana datang lagi kesini jika memiliki kesempatan,” ujarnya.
Kim Ki Hyeon menambahkan, dirinya tahu event BISTF Paragliding Accuracy League 2024 dari atlet-atlet paralayang Indonesia yang dikenalnya. Seperti atlet paralayang asli Kota Batu, Jafro Megawanto, Joni dan Ika.
“Mereka adalah atlet-atlet paralayang asal Indonesia yang sangat bagus. Kami sudah sering berkompetisi bersama. Di event tahun kemarin sebenarnya saya mau ikut. Tapi masih ada kesibukan lain,” ujarnya.
Selain mengikuti event paralayang dan menikmati keindahan alam. Selama di Kota Batu Kim Ki Hyeon juga menyempatkan diri untuk mencicipi kuliner khas Kota Batu dan Indonesia.
“Untuk kuliner saya sangat suka nasi goreng, rendang, iga bakar dan ikan gurame. Saya sangat menikmati disini. Sangat menyenangkan berwisata di sini,” tutupnya. (Ananto Wibowo)