
MALANG POST Puluhan direktur dan manajer rumah sakit (RS) dari berbagai daerah, lulusan dan mahasiswa dari MMRS (Magister Manajemen Rumah Sakit Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (MMRS FKUB) berkumpul pada acara Dies Natalis ke-17 MMRS.
Dilaksanakan pada 29 dan 30 Juni 2024. Di area gedung A FKUB. Dies Natalis ini mengusung tema: “The Power Of 17th, Dedication for Nation & Future Generations”.
Hari pertama, telah dilaksanakan pemilihan Ketua Ikatan Mahasiswa dan Alumni (IMA) MMRS periode 2024-2029. Serta serah terima dari kepengurusan yang lama.
Muhammad Zainul Arifin, ST., STP., MM., MMRS., terpilih sebagai Ketua IMA yang baru. Menggantikan dr. Kasil Rokhmad, MMRS.
Arifin berharap sekaligus meminta dukungan dari seluruh anggota, agar IMA MMRS bisa lebih maju dan berkembang.
Dies Natalis hari kedua, dikemas sangat meriah dengan serba tujuh belas. Dihadiri ratusan peserta. Flashmob 17 menit, menjadi pembuka yang cukup panas, sebelum gerak jalan yang diikuti seluruh peserta. Berjarak 1,7 km.
Selepas jalan sehat, panitia menyiapkan dan mengakomodir berbagai macam tumpeng. Ada 17 tumpeng. Mulai tumpeng nasi kuning, gorengan, kue, pudding, putu lanang, cendol, jananan pasar, siomay dan lainnya.

DIES NATALIS: Ketua IMA MMRS periode 2024 -2029, memberikan potongan tumpeng kepada KPS MMRS dan WD III FKUB. (Foto: Istimewa)
Tumpeng utama juga disiapkan dengan ukuran 1,7 meter. Keseluruhan tumpeng, merupakan sumbangan dari mahasiswa dan alumni MMRS sejak tahun 2006.
Wakil Dekan III FKUB, Dr. dr. Shahdevi Nandar Kurniawan, Sp.S (K), membuka acara sebelum kegiatan jalan sehat, dengan doa dan harapan. Agar MMRS semakin sukses dan memberikan banyak manfaat.
Dr. dr. Tita Hariyanti, M.Kes, Kepala Program Studi MMRS dalam sambutannya menyampaikan, Dies Natalis kali ini merupakan acara pertama peringatan kelahiran program studi MMRS.
Tita Hariyanti mengungkapkan rasa bahagianya, karena bisa mengumpulkan alumni dari bermacam angkatan, yang berasal dari berbagai kota.
“Rasa haru yang tidak terungkap, sekaligus ucapan terima kasih atas kehadiran para alumni dan panitia, yang sudah bersusah payah menyiapkan acara ini,” katanya.
Acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng terbesar sepanjang 1,7 meter, oleh Ketua IMA yang baru. Diberikan kepada Kepala Program Studi MMRS dan Wakil Dekan III FKUB.
Dilanjutkan pelepasan 16 balon kecil dan pembukaan boks berisi angka 1 dan 7 sebagai acara puncak kegiatan Dies Natalis ini.
Semakin istimewa, panitia juga menyiapkan mars MMRS FKUB dan di-launching di gelaran Dies Natalis ini.
Lagu tersebut dinyanyikan bersama oleh seluruh peserta, dengan lirik yang sudah dibagikan kepada peserta saat itu juga.

MERIAH: Puluhan direktur dan manajer rumah sakit (RS) dari berbagai daerah lulusan dan mahasiswa dari MMRS UB, berkumpul pada Dies Natalis ke-17 MMRS. (Foto: Istimewa)
Launching juga ditandai dengan penyerahan plakat mars MMRS FKUB, dari perwakilan panitia kepada KPS MMRS FKUB.
Selain menghadirkan band Aguna Music, acara ini juga dimeriahkan oleh band performance dari mahasiswa MMRS dari 2022 dan bebarapa lantunan lagu dari mahasiswa Angkatan 2023.
Berbagai macam door prize dan photo booth, juga disiapkan oleh panitia untuk memeriahkan acara ini.
dr. Sylvi Rahmayanti, MMRS., FisQua, salah satu peserta Dies Natalis sekaligus alumni yang berasal dari Sidoarjo, menyampaikan rasa bahagia bisa hadir di Dies Natalis ke-17.
“Acaranya meriah, dikemas cantik, serba tujuh belas. Seperti remain kembali ke usia 17 dan gak ingat usia,” katanya.
dr. Sylvi berharap, Dies Natalis bisa dilaksanakan setiap tahun, dengan berbagai macam kegiatan yang lebih variatif.
Begitu juga peserta yang lain, mengungkapkan rasa bahagia dengan adanya acara ini. Karena bisa mewadahi para alumni untuk berkumpul dan bercerita.
MMRS FKUB adalah salah satu program pascasarjana di FKUB, yang telah berhasil mencetak para direktur dan manajer rumah sakit, puskesmas dan klinik di seluruh Indonesia.
Beberapa alumni juga mengajar di berbagai kampus dan menjadi konsultan rumah sakit. Di usia ke-17 tahun ini, berharap bisa memberikan manfaat yang lebih luas untuk negara dan generasi mendatang. (M. Abd. Rahman Rozzi)