MALANG POST – Sepanjang menjabat sebagai Direktur Utama Perumda Tirta Kanjuruhan, H. Syamsul Hadi, S.Sos. MM., mampu meningkatkan jumlah pelanggan hingga 100 persen.
Saat ini, jumlah pelanggan yang dilayani oleh perusahaan daerah milik Pemerintah Kabupaten Malang ini, sudah mencapai 150.666 pelanggan.
Padahal ketika mengemban amanah sebagai puncuk pimpinan Tirta Kanjuruhan pada 2015 lalu, jumlah pelanggannya belum sampai di angka 70 ribu.
Meski demikian, dari 33 kecamatan di Kabupaten Malang, baru 27 kecamatan yang mampu dijangkau oleh Perumda Tirta Kanjuruhan.
Beberapa kecamatan lainnya, seperti Kasembon dan Wonosari, Tirta Kanjuruhan memang tidak menyentuh kawasan tersebut, lantaran layanan HIPPAM sudah sangat luar biasa.
“Tetapi bukan berarti kami tidak melayani kawasan tersebut. Kami masih sering memberikan bantuan teknis di kawasan-kawasan tersebut.”
“Dari 27 kecamatan, kelola 64 air baku, 44 sumber air, 20 sumur bor, empat air permukaan. Ada air diolah dari sungai ke air bersih,” ungkapnya, saat menjadi narasumber dalam Sinau Bareng di Sekretariat PWI Malang Raya, Selasa (25/6/2024).
Pedomannya adalah, satu jiwa butuh 60 liter per hari. Maka hal itu, yang Perumda Tirta Kanjuruhan utamakan, meski ada sistem gilir, namun dalam 24 jam pihaknya tetap berpedoman pada kebutuhan air per hari satu jiwa butuh 60 liter.
“Program pertama dulu, program Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) bisa 2.000 sambungan rumah, satu sambungan rumah Rp2 juta itu tahun 2015. Pelanggan posisi 70 ribu,” urainya.
Pada Program kedua yakni pada tahun 2022, pihaknya perbaiki sistem layanan. Ketika itu ada 8.000 sambungan rumah baru. Hingga kini pertumbuhan pelanggan meningkat lebih dari 100 persen, karena dukungan Pemda dan pemerintah pusat yang luar biasa.
“Tapi kami punya pekerjaan rumah. PR kami di Malang Selatan, ada enam kecamatan kekeringan. Di musim kemarau kekurangan, kami bersama Bupati, Sekdan dan dewan mengajukan pengadaan SPAM,” tegasnya.
Perumda sudah membangun SPAM di Kecamatan Gedangan dam Sumbermanjing Wetan, ada empat kecamatan lainnya yang nantinya akan dibangun. Empat kecamatan tersebut meliputi Donomulyo, Kalipare, Pagak dan Bantur.
Seluruh pembangunan itu bisa berjalan sebab, mulai 2022 ada penyertaan modal Rp20 miliar dari Pemkab Malang, ditindaklanjuti bantuan pemerintah pusat sejak 2021, 2022, 2023, 2024. Hasilnya, di Kecamatan Gedangan ada 200 sambungan Rumah. Tahun ini targetnya ada sebanyak 5.010 sambungan rumah mulai Juli 2024 dilakukan selesai September, Desember ada 6.000 SR di dua kecamatan.
“Empat kecamatan buat proposal ikuti jerman inovative infrastucture,pelaksaan pada tahun 2025 dan 2026, dananya sekitar Rp 250 M,bisa tambah pelanggan 16 ribu. Semua bantuan itu turun, syarat utama dari pemerintah pusat harus ada idle, dari 64 SPAM kita sudah idle,” pungkasnya.
Sementara itu, terkait dengan ‘pengiriman’ 14 pejabat di Perumda Tirta Kanjuruhan, untuk berebut tiga jabatan direksi di Perumda Tugu Tirta Kota Malang, Syamsul kembali menegaskan, pihaknya berusaha memberikan ruang peningkatan kemampuan kepada para pejabatnya.
Termasuk keinginannya untuk memberikan tempat, agar para pejabat setingkat di bawah Direktur Utama, bisa memimpin di daerah yang lain.
“Karena akan menjadi sebuah kebanggaan, kalau ada pejabat-pejabat di Tirta Kanjuruhan, yang bisa mengabdikan diri di Perumda yang lain. Tentunya dengan posisi yang lebih tinggi.”
“Mereka memang sudah kami siapkan sejak awal. Agar karier mereka bisa terus meningkat,” kata Syamsul.
Dari hasil seleksi administrasi terhadap ke-14 pejabat Tirta Kanjuruhan, yang mendaftar ke Tugu Tirta, 12 diantaranya lolos. Bahkan untuk posisi Direktur Teknik, ketiga calon yang lolos persyaratan administrasi, semuanya berasal dari Tirta Kanjuruhan.
“Pokoknya jangan sampai seperti di beberapa daerah yang lain. Yang kesulitan mencari jajaran direksi. Baik itu Direktur Utama, Direktur Teknik maupun Direktur Administrasi dan Keuangan.”
“Karena saya tahu, untuk mencari direksi tersebut tidak gampang. Ada daerah yang sampai membuka pendaftaran tiga kali, tapi tidak ada yang memenuhi kuota,” kata Ketua Perpamsi Jawa Timur ini. (*/Ra Indrata)