MALANG POST – Universitas Islam Malang (Unisma), menjadi salah satu kampus kebangaan warga Nahdlatul Ulama. Tidak semata-mata bangunan dan fasilitas fisik yang terus dipenuhi, yang juga tidak kalah penting adalah memperkuat pemahaman agama. Khususnya Ahlussunnah wal Jama’ah atau Aswaja.
Salah satu yang rutin diselenggarakan adalah kegiatan ‘Mbalah Aswaja’. Acara berlangsung dua pekan sekali dan diikuti sejumlah pimpinan, staf pengajar, hingga karyawan kampus, yang beralamatkan di Jalan MT Haryono Kota Malang tersebut.
Mbalah sendiri berarti ‘membedah’. Dalam hal ini, yang dibedah adalah kajian Aswaja dalam berbagai aspek. Dengan menghadirkan narasumber dari berbagai disiplin ilmu. Lokasi kajian dipusatkan di Masjid Ainul Yaqin, Malang.
Untuk edisi kali ini Sabtu (22/6/2024) kemarin, narasumber yang dihadirkan sangat bagus. Yaitu Prof. Dr. Abdurrahman Mas’ud, MA., dengan tema: “Sejarah perkembangan tradisi amaliah aswaja an Nahdliyah di indonesia”.
Ketua Umum Asosiasi Dosen Pergerakan itu menjelaskan, Nabi Muhammad SAW adalah nabi yang suri tauladanya wajib dipelajari bersama.
“Islam, agama yang dibawa beliau, adalah agama yang cinta damai dan mengajarkan kebaikan bagi para pengikutnya.”
“Tidak heran walaupun sosoknya telah wafat sekian lama, namun ajaran baiknya dan peninggalan sekaligus mukjizatnya berupa kitab suci Al-Qur’an, adalah salah satu warisan yang menjadi penunjuk kebaikan bagi umat islam di seluruh dunia saat ini,” katanya.
Kiai kelahiran Kudus ini juga menjelaskan tentang disertasinya. Salah satunya adalah lokal model pembelajaran Islam yang sangat bagus.
Diantaranya adalah dari ajaran Wali Songo, dengan tradisi-tradisinya. Hingga beberapa kiai NU yang memang amalannya nyambung dari nabi, Wali Songo dan mereka.
Dalam pantauan media ini, acara terbilang sangat sukses dan meriah. Juga ada pembagian buku kepada para peserta. Yang merupakan hasil disertasi Prof. Dr. Abdurrahman Mas’ud, MA. Seorang guru besar Ilmu Sejarah dan Kebudayaan Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Wali Songo Semarang.
Prof Abdurrahman menyelesaikan pendidikan dasar dan menengahnya di Madrasah Qudsiyah Kudus. Memimpin Asosiasi Dosen Pergerakan (ADP), wadah akademisi dari kalangan mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan juga Ketua Umum Asosiasi Dosen Pergerakan (ADP).
Banyak tamu-tamu penting hadir dalam kegiatan ini. Karena sebelumnya juga terdapat seminar umum yang juga dihadiri oleh para rektor undangan dari seluruh Indonesia.
Sementara untuk civitas akademika Unisma sendiri, juga full team. Termasuk Prof. Dr. Ir. H. Badat Muwakhid, MP., Wakil Rektor Unisma, yang hadir mendampingi narasumber. (M. Abd. Rahman Rozzi)