MALANG POST – Daging kurban yang baru disembelih, sebaiknya tidak langsung dimasukkan ke dalam freezer. Agar kualitas dan tekstur daging tetap bagus.
Hal itu disampaikan Owner Aroma Catering Malang, Chef Avi, ketika menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk. Yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Selasa (18/6/2024).
Perlakuan itu dilakukan untuk semua jenis daging. Baik kambing maupun sapi. “Lebih baik biarkan dulu di dalam suhu ruangan beberapa jam, kemudian masukkan dalam chiller. Kalau sudah kurang lebih dua jam, bisa dimasukkan ke dalam freezer,” katanya.
Chef Avi menambahkan, kondisi daging kurban ketika baru disembelih, butuh waktu untuk penyesuaian suhu. Hal ini untuk menjaga kualitas utamanya tekstur daging tetap bagus.
Dianjurkan juga, ketika memasukkan ke freezer, daging kurban di potong-potong kemudian dimasukkan kedalam kantong plastik yang berwarna putih bening.
“Kalau di dalam freezer, harus dicampur dengan ikan atau daging unggas. Pastikan sudah beku dulu, baru daging bisa dimasukkan juga,” jelasnya.
Sedangkan untuk memasak daging kurban, Chef Avi menyarankan ketika memasak daging kurban, diimbangi juga dengan sayuran. Bisa seperti paprika, timun atau tomat.
Bisa juga dengan cara memadukan dengan lainnya seperti scramble egg dan dagingnya di cop. Masakan sederhana ini, bisa dilakukan pagi hari untuk sarapan.
“Kalau dalam sebuah perhelatan, biasanya dalam sekali penyajian, daging yang dimasak seberat 250 gram. Dengan hitungan tambahan lainnya sampai nantinya total 1200 kalori,” tegasnya.
Sementara itu, Staf Pengajar Departemen Kedokteran Keluarga FKUB, Dr. dr. Nanik Setijowati, M.Kes., menjelaskan, di musim Idul Adha ini, tentu daging kambing dan sapi melimpah. Tapi dalam mengkonsumsinya perlu dibatasi.
Untuk orang dewasa, cukup seminggu sampai 500 gram saja. Untuk gambaran daging ukuran 100 gram itu, satu telapak tangan orang dewasa dengan ketebalan sepanjang jempol tangan.
“Lebih baik lagi untuk orang-orang yang mengkonsumsi daging kurban, harus diimbangi dengan memakan serat. Baik itu serat larut yang fungsinya mengendalikan kolesterol dan serat tak larut, yang fungsinya untuk membentuk volume feses baik,” tandasnya.
Nanik menambahkan, golongan serat larut seperti sayur labu siam dan oyong. Untuk buahnya jeruk dan melon. Kalau untuk serat tak larut, salah satu jenis buahnya pisang. (Wulan Indriyani-Ra Indrata)