MALANG POST – Kebutuhan hewan kurban kambing dan sapi, di Kota Malang untuk Idul Adha 1445 H ini mencapai sekitar 6.700. Kebutuhan yang sama untuk tahun kemarin.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dispangtan Kota Malang, drh. Anton Pramujiono menjelaskan, meskipun tahun 2022 sempat turun permintaan dan ketersediaan hewan kurban imbas PMK, tapi tahun 2023 naik perlahan.
“Sejauh ini beberapa pasukan hewan kurban sudah mulai masuk. Kebanyakan dari wilayah Madura. Jadi bukan hanya dari Kota Batu, Kabupaten Malang dan Pasuruan saja,” katanya saat menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk, yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Senin (10/6/2024).
Dispangtan sendiri, kata Anton, terus melakukan pemantauan terhadap hewan kurban yang masuk Kota Malang. Caranya, dengan datang langsung ke lapak-lapak penjualan hewan kurban.
“Kami sudah siapkan 20 orang, yang terbagi dalam lima tim. Untuk keliling ke lapak-lapak. Pengecekan kesehatan hewan kurban , akan dimulai besok (11/6/2024) sampai 14 Juni 2024,” sebut drh. Anton.
Founder Satwa Sehat Indonesia, drh. Albiruni Haryo menambahkan, masyarakat yang ingin membeli hewan untuk kurban, harus benar-benar pastikan hewannya layak. Baik dari segi kesehatan sampai umur. Karena itu akan mempengaruhi kualitas daging.
“Sebenarnya untuk bisa mengetahui kambing dan sapi yang sehat, perlu kebiasaan masyarakat untuk melihat setiap harinya. Karena teori cirri-ciri hewan ternak sehat tidak mudah.”
“Maka dari itu, alangkah lebih baik masyarakat yang memang tidak pernah melihat sapi dan kambing, bicara lebih banyak pada ahlinya,” katanya.
Mengingat berkurban menjadi agenda tahunan, tambah Albi, tentu masyarakat seharusnya lebih banyak belajar dalam memilih hewan kurban.
Sementara itu Owner WeFarm Qurban & Aqiqah Malang, Sirojjudin Anwar menjelaskan, untuk saat ini penjualan hewan kurban dinilai masih tergolong landai. Biasanya penjualan mulai meningkat di H-7 sampai H-2.
Anwar juga menjelaskan, dirinya tidak menyiapkan hewan kurban sangat banyak. Di kandang hanya disediakan 50 ekor. Pertimbangannya soal kualitas. Ketika jumlah hewan kurban tidak banyak, pemantauan kesehatannya lebih intens.
“Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, jika mau beli hewan kurban. Seperti usia harus lebih dari satu tahun, kondisi dalam keadaan sehat tidak lemas. Serta sudah ganti gigi.”
“Hewan kurban juga jangan sering dikeluar-masukkan kandang. Karena bisa membuat hewan stress,” tegasnya. (Wulan Indriyani – Ra Indrata)