MALANG POST – Hingga saat ini, beberapa Kampung Tematik Kota Malang, ada yang kunjungan wisatawannya masih tinggi. Khususnya dari kunjungan rombongan wisatawan, sampai kunjungan dinas dari daerah lain.
Yakni Kampung Budaya Polowijen, Kampung Gribig, Kampung Tempe Sanan, Kampung Keramik Dinoyo dan Kampung Glintung Water Street (GWS).
Ketua Forkom Pokdarwis Kota Malang, Isa Wahyudi atau akrab disapa Ki Demang menyebut, selain kampung-kampung tersebut, ada juga Kampung Bambu Mewek dan Kampung Rampal Celaket, yang setiap minggu menyelenggarakan event berupa Bantengan dan Jaranan.
“Tetapi ada juga kampung tematik, yang menuju mati suri karena beberapa hal. Salah satunya sentuhan Pemerintah Kota Malang yang kurang,” katanya ketika menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk. Yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Rabu (5/6/2024).
Karena sejauh ini, tambahnya, dana perbaikan dan perawatan dari Kampung Tematik, murni dari swadaya masyarakat dan full CSR. Contohnya Kampung Tridi.
“Lain halnya dengan Kondisi Kayutangan Heritage yang masuk proyek nasional. Sehingga saat ini sudah mulai banyak kampung kampung yang semakin sepi pengunjung,” tegas Ki Deman.
Sebelumnya, diakui memang sempat ada bantuan dari Bappeda Kota Malang. Untuk sekitar 16 Kampung Tematik. Bantuannya mulai Rp30 juta – Rp60 juta.
Di Kota Malang sendiri, sampai sekarang memiliki 23 Kampung Tematik. Kondisinya juga beragam. Ada yang baik sampai sama sekali tidak ada aktivitas wisata.
“Yang bisa digolongkan sebagai kampung yang sudah mandiri, ada lima kampung tematik. 10 lainnya masuk kategori rintisan dan ada sekitar tujuh kampung tematik yang tidak ada aktivitas wisata.
“Salah satu kendalanya adalah alih fungsi. Yang awalnya dijadikan kampung tematik, karena perkembangannya yang kurang, dialihkan jadi tempat lainnya yang lebih menjanjikan, untuk mendukung perekonomian masyarakat,” sebut Ki Demang.
Sementara itu, Dosen Fakultas Vokasi Universitas Brawijaya, sekaligus Pengamat Pariwisata, Dr. A. Faidlal Rahman, SE.Par., M.Sc., CHE., menjelaskan, kehadiran Kampung Tematik di Kota Malang digunakan alternatif wisatawan yang hadir di Kota Malang. Ketika ingin berkunjung selain di mal dan Alun-alun.
“Kampung Tematik jadi tempat yang strategis, mengingat di Kota Malang juga minim potensi alam, untuk dijadikan destinasi wisata,” katanya.
Tentu seharusnya, tambahnya, dari Pemerintah Kota Malang bisa lebih serius dalam mendorong pembangunan Kampung Tematik.
Dengan merencanakan pembinaan SDM, penganggaran dan pemantauan berkelanjutan. (Wulan Indriyani – Ra Indrata)