MALANG POST – Diberangkatkan dari Rest Area Sidomulyo, Kota Batu. Sebanyak 3.500 tanaman bunga hias asli Kota Batu diekspor ke Cina. Ribuan tanaman hias yang diekspor itu bernama latin Dracaena Reflexa atau Song Of India.
Tanaman-tanaman hias yang diberangkatkan menuju Cina itu merupakan hasil budidaya petani milenial Desa Sidomulyo. Selama ini, tanaman-tanaman hias itu hanya dipasarkan di Pasar Bunga Sidomulyo.
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai melepas langsung ekspor tersebut. Dengan ekspor ini, pihaknya berharap segala potensi yang ada di Kota Batu dan Jatim dapat ter promosikan dengan baik. Sehingga dapat menangkap peluang ekspor ke berbagai negara lainnya.
“Saya melihat, dari ekspor yang dilakukan ini, ada potensi yang kami miliki. Yakni UMKM produk hortikultura Kota Batu. Karena itu, kami berharap dengan adanya ekspor ini, semakin berkembang ekonomi dan potensi yang dimiliki Kota Batu,” tutur Pj Aries, Senin, (3/6/2024).
LEPAS: Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai saat melepas 3.500 biji bunga Song Of India menuju ke Cina. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Karena ekspor tanaman hias itu dilakukan oleh anak-anak. Dia melihat ada kreativitas luar biasa dari anak muda Kota Batu. Dimana mereka mampu menciptakan sebuah marketing baru untuk pemasaran produk tanaman hias.
“Tanpa marketing, tentu potensi yang dimiliki Kota Batu tidak mungkin dikenal oleh masyarakat diluar sana. Sehingga hanya dikenal di Kota Batu atau domestik Indonesia,” tuturnya.
Oleh sebab itu, pengembangan usaha tersebut perlu untuk terus ditingkatkan. Terlebih selain pariwisata, Kota Batu juga punya potensi pertanian, salah satunya adalah hortikultura termasuk tanaman hias.
Pihaknya menekankan, agar potensi ekspor tanaman hias itu terus dipertahankan dan dikembangkan bersama seluruh jaringan. Kemudian juga melakukan kolaborasi dengan Bea Cukai.
“Bea cukai punya klinik ekspor. Kalau ada permasalahan dengan administrasi, perijinan maupun syarat-syarat yang harus dilengkapi, tentunya mereka akan membantu. Tanpa itu, kita tak akan bisa menggiring para eksportir di tingkat nasional maupun Asia dan Eropa,” ujarnya.
Sementara itu, eksportir tanaman bunga hias Sidomulyo, Riko menyampaikan, bunga yang diekspor tersebut telah berusia lima bulan. Dikenal dengan naman Song Of India dengan bahasa latin Dracaena Reflexa.
“Bunga yang diekspor berusia lima bulan. Kemudian ada yang besar, usianya delapan bulan sampai satu tahun. Bunga hias tersebut biasa ditanam untuk menambah keindahan taman kota,” ujar dia.
Lebih lanjut, Riko juga menceritakan, bagaimana dirinya bisa ekspor bunga hias hingga ke Cina. Kesuksesan itu dimulai ketika ada seorang warga negara Cina yang berkunjung ke kios bunga miliknya.
Saat mendatangi kios bunga miliknya, ternyata pembelian asal Cina itu menaruh perhatian lebih terhadap tanaman hias milik Riko. Dari situlah terjalin kerjasama pengiriman bunga ke Cina.
“Bunga hias Song Of India sebanyak 3.500 biji tersebut kami kirim menggunakan kontainer. Jika diuangkan jumlahnya mencapai Rp150 juta. Kami berharap ekspor bunga seperti ini bisa terus berkembang lagi,” tutupnya. (Ananto Wibowo)