MALANG POST – Perhelatan kompetisi kasta tertinggi di Indonesia, Liga 1 musim 2023/2024, benar-benar sudah tuntas. Setelah Persib Bandung, memastikan diri sebagai jawaranya.
Itu setelah di partai final leg 2, di Stadion Gelora Bangkalan, Madura, Jumat (31/5/2024) kemarin, berhasil menang 3-1 (agregat 6-1) atas Madura United. Sekaligus menempatkan tim wakil Jawa Timur, di posisi runner up.
Sedangkan yang berhak berada di peringkat ke tiga, adalah Borneo FC. Setelah pada Kamis (30/5/2024) sebelumnya, berhasil menang 4-2 (agregat 4-2) lawan Bali United. Di Stadion Bakatan, Samarinda.
Selepas menuntaskan Liga 1 musim 2023/2024 ini, PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator kompetisi, langsung mengumumkan bergulirnya Liga 1 musim 2024/2025. Kick off akan dimulai 2 Agustus 2024, berakhir pada 5 Mei 2025.
“Kompetisi Liga 1 akan dimulai pada 2 Agustus 2024 dan akan berakhir pada bulan Mei 2025.”
“Kami berharap semua kontestan Liga 1 musim depan, bisa melakukan persiapan dari sekarang,” ujar Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus, dilansir dari laman resmi Liga Indonesia Baru.
Ada beberapa kebijakan baru, yang diambil operator kompetisi, terkait dengan Liga 1 musim 2024/2025 mendatang. Yang paling krusial adalah adanya penambahan kuota pemain asing.
Dari sebelumnya 5+1, menjadi 6+2. Atau dari awalnya ada lima pemain asing bebas ditambah satu dari Asia. Nantinya setiap klub bisa memiliki enam pemain asing bebas dan dua pemain harus dari Asia.
“Klub boleh mengontrak delapan pemain asing. Tapi yang bisa jadi starter adalah 5+1. Pada Daftar Susunan Pemain (DSP), boleh 6+2 dimasukkan,” sebut mantan Manajer Persija Jakarta ini.
Dijabarkan Ferry, untuk pemain yang menjadi starter atau di lapangan, tetap 5+1. Sisa pemain yang dimiliki, boleh berada di banch cadangan. Dan hanya bisa masuk, jika menggantikan pemain asing lainnya, yang sudah diturunkan terlebih dahulu.
Dengan kondisi tersebut, dalam setiap pertandingan, masih ada kuota lima pemain lokal yang harus terus dimainkan.
“Kami berharap dengan perubahan kuota pemain asing ini, kompetisi menjadi lebih berkualitas. Dengan begitu, akan berpengaruh pada kualitas pemain lokal kita dan akan bermanfaat bagi timnas,” tambah Ferry.
Disebutkan pula, kebijakan untuk menambah kuota pemain asing, juga muncul dari klub kontestan Liga 1 musim 2024/2025). Meski dalam pelaksanaannya, masih akan menunggu pengesahan regulasi tersebut, dalam Konggres PSSI, Juni mendatang.
Regulasi untuk pemain U-23 juga tidak berubah. Yakni setiap tim harus menurunkan minimal satu pemain U-23 selama 45 menit di awal pertandingan.
Karena aturan tersebut, sebut Ferry, adalah untuk kepentingan yang lebih luas. Utamanya untuk mempertimbangkan kebutuhan Timnas U-23 Indonesia.
“Jadi di tengah bertambahnya kuota pemain asing, akan diadakan penilaian khusus yang ada kaitannya dengan penggunaan talenta lokal. Hal itu akan berimbas pada variabel kontribusi yang lebih besar bagi klub,” tandasnya.
Sementara itu berkaitan dengan club licensing, pemilik klub Villa 2000 di Tangerang tersebut kembali menegaskan, semua kontestan Liga 1 musim depan, wajib memenuhi ketentuan tersebut.
Dalam proses siklus 2023/2024 sudah berakhir dan hanya delapan klub Liga 1 yang statusnya granted. Sedangkan 10 kontestan lainnya, masih akan menjalani final verifikasi dan Liga 1 final assessment.
“Itu semacam remedi bagi klub yg tidak dapat status granted. Tentunya ini bagian dari langkah LIB mendorong semua klub dalam proses menuju 100 persen pemenuhan club licensing pada musim depan,” jelas Ferry.
Seperti diketahui, pada club lisencing, setiap klub harus memenuhi lima kriteria penilaian. Yakni mencakup olahraga, infrastruktur, personel dan administrasi, legal dan finansial.
“Dalam hal ini, sektor finansial menjadi fokus utama. Karena akan ada kebijakan financial control terhadap semua klub Liga 1, demi menjaga performa finansial,” pungkas Ferry. (*/ Ra Indrata)