MALANG POST – Bagi Nadya Bimbii, salah seorang karyawan swasta, healing penting dilakukan untuk meningkatkan produktivitas dan meningkatkan konsentrasi serta hubungan dengan keluarga.
“Salah satu bentuk healing yang bisa dilakukan, dengan berkumpul bersama keluarga. Sebagai upaya untuk mewujudkan work life balance. Yaitu menyeimbangkan porsi untuk pekerjaan, diri sendiri dan juga keluarga,” katanya saat menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk.
Selain itu Nadya juga menyebut, sebagai working mom tentunya healing juga dibutuhkan. Agar bisa kembali maksimal dalam melakukan pekerjaan. Namun juga tetap harus mengatur skala prioritas.
Kaprodi Psikologi Unmer Malang, Dellawaty Supraba menambahkan, pada dasarnya healing merupakan proses penyembuhan diri terhadap hal yang membebani pikiran. Dengan fokus pada progres diri sendiri, untuk memberikan dampak pada kesembuhan jiwa.
Dellawaty juga menyebut, kegiatan healing tentunya beragam. Salah satunya bisa dengan meditasi maupun menulis diary. Karena memiliki impact yang lebih besar, sebagai sarana healing untuk melepas penat setelah bekerja.
“Terkadang ada juga metode healing dengan reconnecting atau bertemu orang-orang kepercayaan, melalui kegiatan berlibur, untuk merefresh pikiran,” sebut Dellawaty di acara yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Sabtu (1/6/2024) kemarin.
Sementara tanda-tanda seseorang membutuhkan self healing, tambahnya, jika seseorang tersebut mulai mudah marah atau menjadi lebih sensitif.
Melalui proses healing tersebut, ujarnya, bisa memberikan dampak kesembuhan. Dengan menurunnya tingkat stress, meminimalisir kecemasan, serta lebih sabar dalam menghadapi situasi.
Sedangkan untuk kegiatan healing, juga bukan selalu melakukan hal yang menyenangkan. Namun juga bisa melalui konsultasi ke konselor atau psikiater, atau melakukan hal-hal kecil yang memberikan ketenangan. (Yolanda Oktaviani – Ra Indrata)