
KEPALA Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang, Febrina. (Foto: Ra Indrata/Malang Post)
MALANG POST – Survei Penjualan Eceran (SPE), merupakan salah satu survei yang dipublikasikan secara bulanan. Digunakan sebagai indikator, untuk mengetahui perkembangan kondisi ekonomi di wilayah kerja Bank Indonesia Malang.
Survei ini bertujuan untuk mengetahui sumber tekanan inflasi dari sisi permintaan dan memperoleh gambaran, mengenai kecenderungan perkembangan penjualan eceran serta konsumsi masyarakat.
Berdasarkan hasil pelaksanaan SPE BI Malang, penjualan eceran pada April 2024, diprakirakan tumbuh positif sebesar 0,25 persen (mtm). Meski melambat dibandingkan realisasi Maret 2024 yang tumbuh 8,96 persen (mtm).
Pertumbuhan omzet prakiraan penjualan tersebut, dipengaruhi oleh kenaikan permintaan dan konsumsi masyarakat selama momen HBKN dan cuti bersama Idul Fitri 2024.
“Tiga kelompok komoditas dengan prakiraan peningkatan omzet penjualan tertinggi secara bulanan, antara lain kelompok makanan, minuman dan tembakau. Tumbuh sebesar 24,91 persen (mtm). Kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya 1,59 persen (mtm), serta kelompok barang lainnya yang tumbuh sebesar 1,45 persen (mtm),” ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang, Febrina, dalam rilis yang diterima Malang Post.
Kelompok makanan, minuman dan tembakau, diprakirakan meningkat sebesar 24,91 persen (mtm). Lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi bulan sebelumnya, yang tumbuh 16,55 persen (mtm).
Peningkatan tersebut, tambah Febrina, didorong oleh peningkatan omzet subkelompok minuman, yang tumbuh 33,91 persen (mtm). Hal tersebut terjadi seiring masih berlanjutnya peningkatan penjualan minuman kemasan, selama periode festive season HBKN Idul Fitri 2024.
Selanjutnya, kategori kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya, tumbuh sebesar 1,59 persen (mtm). Melambat dibandingkan realisasi bulan sebelumnya, yang tumbuh 6,19 persen (mtm).
Subkelompok perabot rumah tangga, mengalami peningkatan tertinggi sebesar 45,71 persen (mtm). Hal ini terjadi seiring meningkatnya permintaan, sesuai pola historisnya pada momen HBKN Idul Fitri di tengah maraknya promo potongan harga.
Kelompok barang lainnya diprakirakan tumbuh sebesar 1,45 persen (mtm). Melambat jika dibandingkan dengan realisasi bulan sebelumnya, yang tumbuh sebesar 10,06 persen (mtm).
Peningkatan tertinggi terjadi pada subkelompok tas, dompet, koper dan ransel, yang tumbuh sebesar 6,17 persen (mtm).
“Hal tersebut terjadi seiring peningkatan permintaan konsumen terhadap ragam perlengkapan traveling ataupun mudik, pada momen HBKN Idul Fitri 2024,” tegas Febrina.
Bank Indonesia berkomitmen untuk terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah Pusat dan Daerah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Kota Malang. (*/Ra Indrata)