MALANG POST – Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) diharapkan mampu meraup untung dan meningkatkan Pendapat Asli Daerah (PAD). Sayangnya harapan itu tak bisa diwujudkan oleh salah satu BUMD milik Pemkot Batu. Namanya Batu Wisata Resource (BWR).
Alih-alih dapat untung, BUMD itu malah bikin buntung. Tak sebanding dengan penyertaan modal yang mencapai miliaran. Namun keuntungannya hanya ratusan juta.
Sebab itu, nasib BUMD ini tengah berada diujung tanduk. Tak lama lagi akan dibubarkan. Ini diketahui usai DPRD Kota Batu menggelar rapat bersama dinas-dinas terkait Pemkot Batu.
Ketua DPRD Kota Batu, Asmadi menyatakan, PT BWR tak pernah surplus dalam menjalankan programnya. Padahal sudah digelontor penyertaan modal miliaran rupiah oleh Pemkot Batu.
“Selain itu pemanfaatan penyertaan modal juga tidak jelas. Karena itu, Anggota DPRD ingin agar PT BWR dibubarkan saja melalui penetapan pengadilan,” tegas Asmadi, Rabu, (15/5/2024).
Selama beroperasi, dari modal miliaran rupiah itu, tercatat BUMD ini hanya menghasilkan laba sekitar Rp347 juta saja.
“PT BWR ini seperti ada dan tiada. Program tak jalan pengurus juga tidak ada. Lebih baik disuntik mati atau dibubarkan saja. Bulan-bulan ini kami akan segera buat kajian agar tidak menyalahi aturan yang berlaku,” imbuh Asmadi.
Kemudian untuk permodalan yang sudah masuk tentu ada konsekuensi dan tanggungjawab sendiri, bagi pengelola keuangan di PT BWR kala itu. Sebab permodalan tersebut bersumber dari APBD Pemkot Batu.
“Tentu harus ada yang mempertanggungjawabkan, kan itu uang negara. Biar nanti pengadilan yang memutuskan harus dikembalikan berapa. Sebab permodalan PT BWR mencapai miliaran rupiah,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD Kota Batu, Khamim Tohari menambahkan, pihaknya sangat setuju dan mendukung apabila PT BWR dibubarkan. Keputusan itu juga sudah menjadi salah satu rekomendasi BPK Provinsi Jatim
“Persetujuan pembubaran PT BWR dari DPRD Kota Batu tidak ngawur. Karena BPK juga sudah merekomendasikan hal serupa. Terutama dalam mempertanggungjawabkan uang negara yang dikelola sebagai modal PT BWR,” tuturnya.
Sebagai informasi, semenjak pertama kali didirikan PT BWR telah mendapat kucuran dana penyertaan modal sebesar Rp11 miliar. Namun selama berproses, PT BWR belum mampu mendapatkan banyak keuntungan.
Dari penyertaan modal itu, sisa uang yang tersimpan di kas PT BWR juga tinggal menyisakan Rp107 juta. Kemudian juga terdapat uang piutang Rp3 miliar yang dipinjamkan ke pihak ke tiga oleh PT BWR. Dimana hingga saat ini belum ada progres pengembalian. (Ananto Wibowo)