
MALANG POST – Kondisi jalan menuju kawasan Gunung Bromo memang ekstrem. Tapi kondisi ini sudah ditunjang dengan rambu lalu lintas. Bahkan setiap tikungan ada peringatan.
Kepala Bidang PTN Wilayah 1 BB TNBTS, Bambang Suriyono, saat menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk menjelaskan, kondisi ekstrem di akses menuju Bromo itu, mulai dari Lumajang arah Gubuk Klakah, menurun dan berkelok.
“Ketika melintas, harusnya pengemudi roda empat atau pengendara roda dua, menguasai medan jalan maupun kendaraanya,” katanya di acara yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Rabu (15/5/2024).
Sejauh ini yang sering terjadi kecelakaan, tambahnya, adalah kendaraan bermotor. Untuk mobil hanya ada satu kejadian di tahun ini. Pun dengan tahun 2023, juga hanya ada sekali kejadian. Itupun kondisi mobil tidak sampai masuk jurang. Hanya terbalik dengan kondisi rem blong.
Sementara pakar Transportasi ITN Malang, Dr. Ir. Nusa Sebayang, MT., menjelaskan, kondisi jalan menuju tempat wisata memang harus direncanakan dengan baik. Seperti lebar dan konturnya
“Jika melihat jalan menuju Bromo, seharusnya dilengkapi dengan pengamanan. Sehingga kalau ada situasi kendaraan trouble seperti rem blong, / maka bisa meminimalisir dampak buruknya,” tandasnya.
Sedangkan menyoal terjadinya kecelakaan yang mengakibatkan satu mobil masuk ke jurang, KBO Satlantas Polres Malang, Ipda Cuncun menjelaskan, dari hasil olah TKP diketahui ada bekas pengereman sejauh 4 meter, sebelum akhirnya mobil terjatuh.
“Memang untuk mobil matic, tentunya memang kurang direkomendasikan untuk mengakses jalur seperti sekitar Gunung Bromo,” sebutnya.
Tetapi kata Sigma Safety Drive and Ride Coach, Arsyad M Mustaqim, meski sudah sempat melakukan pengereman. Apakah pengemudi sudah memiliki skill mengemudi?
Sebab melihat kondisi jalan menuju Bromo yang ekstrem, kata Arsyad, tentu para pengendara harusnya bisa menjaga kecepatannya.
“Mengurangi kecepatan itu langkah yang tepat. Apalagi di kondisi berkelok dan turun.”
“Apalagi rambu rambu juga sudah terpasang, maka itu perlu jadi perhatian prioritas pengendara,” katanya.
Jika memang saat berkendara, lanjutnya, kendaraan sedang tidak baik baik saja. Seperti remnya bermasalah, maka sebaiknya memang berhenti saja. Jangan dipaksakan untuk lanjut. (Wulan Indriyani – Ra Indrata)