MALANG POST – Rabu (15/5/2024), hari pertama dibukanya pendaftaran bakal calon Wali Kota Malang, DPC PDI Perjuangan Kota Malang, langsung kedatangan tiga pendaftar.
Ketiga orang yang mengambil formulir itu adalah Moch Karis, perwakilan Imam Supandi dan Ardantya Syahreza. Tetapi baru Karis yang sudah mengembalikan formulir. Lengkap dengan persyaratan pendaftaran bakal calon Wali Kota Malang.
“Mereka semua mendaftar untuk calon Wali Kota Malang. Tapi baru Pak Karis yang sudah mengembalikan formulir. Untuk Pak Imam dan Pak Ardantya, masih sebatas mengambil formulir,” ujar Yusana Intiyaswati, petugas di DPC PDI Perjuangan Kota Malang.
Disebutkan pula, pada Kamis (16/5/2024), akan ada bakal calon lainnya yang mengambil formulir. Sedang pendaftarannya sendiri, akan ditutup pada Sabtu (25/5/2024) mendatang.
Hasil dari penjaringan bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang melalui DPC PDI Perjuangan Kota Malang, tambahnya, akan disampaikan ke DPD PDI Perjuangan Jawa Timur dan DPP PDI Perjuangan.
Karenanya untuk sementara waktu, Tim 5 bentukkan DPC PDI Perjuangan Kota Malang ini, sebatas menjaring para tokoh masyarakat yang mendaftar. Untuk selanjutnya akan dipilih oleh DPD dan DPP PDI Perjuangan.
Tim 5 itu sendiri, terdiri atas Lea Mahdarina, Iwan Mahendra, Agus Marhaenta, Havard Kurniawan dan Dwi Winarti.
Dari nama-nama yang sudah mengambil formulir, rata-rata juga sudah mendaftar ke partai politik yang lain. Utamanya partai politik yang juga membuka pendaftaran. Seperti PKB, Partai Nasdem dan PSI Kota Malang.
Salah satu pendaftar yang juga sudah mengembalikan formulir pendaftaran, Moch. Karis, adalah pensiunan ASN Pemkot Malang.
Pria berkacamata ini, pagi hari mengambil formulir dan pada siang harinya, langsung mengembalikan formulir pendaftaran. Lengkap dengan persyaratan pendaftaran sebagai bakal calon Wali Kota Malang.
Sedangkan, Moch. Karis merupakan mantan ASN Pemkot Malang. Moch. Karis mengatakan, kedatangannya siang tadi untuk menyerahkan formulir pendaftaran yang sudah dilengkapinya. Sebelumnya, dia telah mengambil formulir pagi tadi.
“Motivasi saya untuk menjadi calon Wali Kota Malang, karena ingin melanjutkan tugas saya sebagai pegawai di pemerintah daerah,” ujar Karis, seusai menyerahkan berkas pendaftaran di kantor DPC PDI Perjuangan Kota Malang.
Pihaknya optimis, bakal bisa memimpin Kota Malang ini menjadi lebih baik.
Pengalamannya sebagai ASN selama 18 tahun, dengan bertugas di Bappeda dan Bagian Perekonomian Pemkot Malang, membuat Karis sangat percaya diri.
“Saya sudah dua kali di Bappeda. Berhubungan dengan perencanaan anggaran dan sebagainya.”
“Saya juga pernah di Kabag Perekonomian, kaitannya dengan ekonomi kerakyatan.”
“Kota Malang ini harus kembali ke tempo dulu. Sengan udara sejuk, kemudian ekonomi kerakyatan menjadi sentra budaya,” katanya.
Perwakilan dari Supandi, Rusman Hadi mengakui, pihaknya telah mendaftar ke PSI dan PKB sebelum mengambil formulir di PDI Perjuangan. Ia berharap ada rekomendasi yang turun dari PDI Perjuangan untuk Supandi.
“Kami akan ambil langkah selanjutnya setelah menerima rekomendasi,” ujarnya.
Supandi ingin menjadi Wali Kota Malang, kata Rusman, karena ada dorongan dari masyarakat. Terutama masyarakat yang memiliki latar belakang bekerja di dunia pendidikan.
Supandi ingin mengembalikan sistem pendidikan pada kebijakan lampau yakni era Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
“Supandi ingin maju karena dorongan masyarakat di bidang pendidikan. Kami dasarnya guru. Kami ingin mengembangkan program pendidikan seperti dulu karena saat ini sistem carut marut. Minimal sistem pendidikan. Kita kembali pada KTSP yang dulu baik,” ujarnya.
Ditambahkan, sebagai kepala sekolah dan pimpinan pondok, Supandi memiliki pengalaman untuk manajamen kebutuhan anak yatim dan masyarakat miskin.
“Kami berada di Karangploso. Jika nanti ditawari sebagai bakal calo wakil wali kota, kami siap. Asal bagaimana Kota Malang lebih baik ke depannya. Yang terpenting bagaimana bisa mengembangkan pendidikan di Kota Malang,” ujar Rusman. (Iwan Irawan-Ra Indrata)