Malang Post – Akhir pekan kemarin, terlihat kegembiraan di wajah siswa-siswi TK (Taman Kanak Kanak) kelas A dan B Dharma Wanita Persatuan Balearjosari 1 Kota Malang.
Pasalnya, kali ini pelajaran tidak diberikan dalam bentuk teori. Oleh guru kelas, mereka justru diberi tugas membawa bahan-bahan seperti potongan bambu, benang, kertas dan lem.
Dengan mengenakan seragam olahraga, mereka bersiap untuk membuat layang-layang dari kertas minyak dan bambu yang di pandu oleh guru mereka.
Loh, apa hubungan antara layang-layang dengan pelajaran anak anak yang dijadwalkan hari itu?
Pertanyaan itu terjawab, setelah anak-anak itu menerbangkan layang-layang di halaman sekolah.
Ya, mereka baru sadar bahwa menerbangkan layang-layang tersebut adalah salah satu praktikum tentang energi alternatif berupa angin.
“Kami ingin mengubah pembelajaran bertemakan energi alternatif, menjadi pembelajaran yang menyenangkan,” jelas Anita, salah satu guru wali kelas di TK Dharma Wanita Persatuan Balearjosari 01 Kota Malang, mengkonfirmasi kepada Malang post.
Anita juga menyampaikan, seringkali guru kurang memperhatikan teknik mengajar. Hingga terkesan agak menjemukan.
“Banyaknya mata pelajaran yang harus dikuasai guru, membuat para guru menerapkan metode ceramah dari hari ke hari. Sehingga peserta didik merasa jenuh, bosan, bahkan bermalas-malasan mengikuti proses pembelajaran,” ujarnya.
Di satu sisi, Nurul Kotimah, Kepala Sekolah TK Dharma Wanita Persatuan Balearjosari 1 Kota Malang, juga berpendapat bahwasanya seorang guru, harus pandai mengelola kelas. Seperti yang dilakukan Fulaifilah.
“Guru harus pandai mengemas suatu pembelajaran menjadi menarik dan menyenangkan bagi peserta didik,” kata dia.
Pembelajaran yang menarik dan menyenangkan, lanjutnya, menjadi salah satu alternatif bagi guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
“Untuk itu, guru harus mengetahui hakikat belajar dan pembelajaran yang baik. Keberhasilan proses pembelajaran sangat dipengaruhi oleh pemahaman guru terhadap hakikat tersebut,” katanya.
Selain itu, tambah dia, dapat meningkatkan semangat belajar, “Pembelajaran yang menarik dan menyenangkan, juga memicu seorang guru untuk lebih kreatif dan inovatif. Dalam menciptakan pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa, dalam menyampaikan materi pelajaran,” ungkapnya. (M. Abd. Rahman Rozzi)