
Malang Post – Driver behavior berpengaruh besar pada keselamatan berkendara. Karena insiden kecelakaan lalu lintas di jalan tol, didominasi karena faktor manusia dan faktor kendaraan itu sendiri.
Kepala Pusat Kajian Transportasi Universitas Widyagama Malang, Aji Suraji, menegaskan hal tersebut, saat menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk. Yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Kamis (18/4/2024).
Menurut Aji, perawatan rutin pada kendaraan perlu dilakukan. Pemilik kendaraan juga harus aware terhadap kondisi seluruh bagian kendaraan, untuk meminimalisir risiko kecelakaan.
“Kadang driver merasa kendaraan aman saat melintas di jalan nasional. Padahal saat lewat di ruas tol, kendaraan tidak prima akan sangat terasa,” jelasnya.
Lebih lanjut Aji mengatakan, range kecepatan di ruas tol antara 60-80 kilometer. Tapi masih banyak perilaku pengendara kurang baik. Laju kendaraan di ruas tol mencapai 100 kilometer per jam.
“Masih banyak ditemukan driver kurang bisa mengontrol. Itu yang menyebabkan tingginya angka kecelakaan,” tegas Aji.
Sementara itu, Manager Area JMTO Ruas Pandaan Malang – Manyuk Irwan Danus mengatakan, masa arus mudik dan arus balik Lebaran 2024, volume kendaraan yang masuk tol Pandaan – Malang, terutama di gerbang tol Singosari, meningkat 5 persen dibandingkan tahun lalu. Tapi masih kondusif.
Irwan pun menyinggung terkait kejadian kecelakaan di ruas tol Pandaan – Malang, terpantau hanya satu. Terjadi pada H-6 Lebaran.
“Kendaraan mengalami pecah ban, karena pemudik kurang menyiapkan kendaraannya dengan baik,” katanya.
Selain itu, tambah Irwan, blank spot tol Pandaan – Malang ada di KM 78-79 arah Surabaya, sering terlapor ada kecelakaan.
Itulah sebabnya, pihaknya sudah memasang palang peringatan rawan kecelakaan. Diharapkan pengemudi bisa lebih berhati-hati. (Faricha Umami – Ra Indrata)