Ketua Umum Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI Polri (GM FKPPI), Dwi Rianta Soerbakti, MBA, bersama Panglima TNI, dalam sebuah kesempatan. (Foto: Istimewa)
Malang Post – Ketua Umum Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI Polri (GM FKPPI), Dwi Rianta Soerbakti, MBA, secara tegas mendukung instruksi yang diberikan oleh Panglima TNI terkait penumpasan kekejian yang dilakukan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Papua.
Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto, sebelumnya telah menegaskan bahwa tidak akan ada kompromi dalam menumpas OPM yang telah menciptakan teror dan melakukan tindakan kekerasan terhadap masyarakat dan aparat TNI-Polri.
“Mereka kombatan membawa senjata, saya akan tindak tegas untuk apa yang dilakukan oleh OPM. Tidak ada negara dalam satu negara,” kata Agus beberapa waktu lalu.
Agus juga menjelaskan bahwa di wilayah Papua, TNI akan melakukan operasi sesuai dengan tingkat kerawanan konflik yang ada, dan TNI memiliki metode tersendiri untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Rianta menambahkan bahwa dukungan penuh dari GM FKPPI sebagai wujud mensepport keseriusan dan komitmen TNI untuk bersama-sama menindak tegas kegiatan teror dan kekerasan yang dilakukan oleh OPM di Papua.
“Demi menjaga kedamaian dan keamanan di Papua, sekaligus menjaga kedaulatan negara,” tegas Rianta.
Sebagai pimpinan tertinggi di GM FKPPI, Rianta mengeluarkan seruan kepada para kader GM FKPPI di seluruh Indonesia untuk bersatu dalam memberikan dukungan moril kepada pasukan TNI yang bertugas di Papua.
“ Kami GM FKPPI tegas juga mengutuk keras segala tindakan keji yang dilakukan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang melanggar HAM,” ujarnya.
Menurut Rianta, bahwa kader GM FKPPI harus bersatu dan kompak dalam memberikan dukungan moril kepada para prajurit TNI yang berada di garis depan sebagai bagian dari keluarga besar TNI, terutama dalam menghadapi ancaman dan tekanan dari kelompok bersenjata seperti OPM.
“Tindakan kekerasan dan teror yang dilakukan oleh OPM tidak dapat ditoleransi dan harus ditindak tegas oleh aparat keamanan,” pungkasnya. (*/ra indrata)
