Malang Post – Kepala Dinas PUPRPKP Kota Malang, Dandung Djulharijanto, Rabu (3/4/2024) pagi ini menerjunkan 11 orang tim Satgas DPUPRPKP, ke lokasi yang ambles di Alfamart.
“Mereka kita tugasi melakukan normalisasi sungai dan mengangkut bongkaran material yang ambles. Tim Satgas turun ke lokasi sekitar pukul 08.30,” terang Dandung, Rabu (3/04/2024).
Setelah dilakukan normalisasi sungai yang terdampak, lanjutnya, mereka ditugasi memasang Turab di plengsengan yang ambles. Ada tiga titik plengsengan yang akan ditahan oleh Turab.
“Kita lihat tadi di lokasi, plengsengan sisi timur sebelah utaranya Alfamart. Dua plengsengan lagi di depannya Alfamart, yakni sisi timur dan baratnya. Kita lihat bangunannya gak ada ram besi cornya. Hanya batu bata saja,” sambungnya.
Masih kata Dandung, penyebab plengsengan ambles, karena dinding sungainya tergerus air. Setelah hujan turun cukup lebat. Disisi lain, bangunan di bawahnya adalah bangunan lama.
“Kami lihat dibaliknya halaman parkir Alfamart, tidak ada ram besi buat penyangga beban. Untuk itu, langkah awal penanganan (darurat), kita lakukan penahanan dengan sesek bambu (Turab),” kata dia.
AMBROL: Sebelah utaranya Alfamart sisi timurnya, juga turut ambles atau ambrol plengsengannya. Ditindaklanjuti akan dipasang dengan Turab oleh DPUPRPKP Kota Malang. (Foto: Iwan Irawan/Malang Post)
Sementara untuk penanganan secara pasti, karena terkait anggaran, Dandung masih akan melaporkan ke Pj Wali Kota Malang, sekaligus mengkoordinasikan dengan SDA Pemprov Jawa Timur.
“Pelaksanaannya apa menjadi kewenangan SDA Pemprov Jawa Timur, atau cukup ditangani oleh DPUPRPKP setempat. Kita masih ingin koordinasi lebih lanjut,” imbuhnya.
Sementara itu, Koordinator Tim Satgas DPUPRPKP Kota Malang, Samsu Ismail mewakili Analisis SDA Bina Marga DPUPRPKP Kota Malang, Yocky Firmanda, menjelaskan, tugas yang dimandatkan untuk sementara ini adalah normalisasi lokasi dari material bongkaran. Guna melancarkan arus sungai. Selain itu, pihaknya juga harus membuang bekas materialan bongkarannya.
“Pemasangan Turab pada plengsengan yang ambles tersebut, kita datangkan bahannya sebanyak 17 turab plus bambunya. Harapannya, bisa kita kerjakan dalam waktu sehari ini,” jelas Samsu, saat ditemui di lokasi.
Pemasangan Turab, menurutnya, bagian dari antisipasi terjadinya ambles susulan. Mengingat bangunannya adalah bangunan lama. Sambil menunggu penanganan secara pasti dari pemerintah.
“Apakah menjadi kewenangan SDA Pemprov Jawa Timur atau bisa dikerjakan oleh DPUPRPKP Kota Malang. Kita masih menunggu kepastiannya dari pimpinan,” jawab Samsu. (Iwan Irawan – Ra Indrata)