
KERJA DI LAPANGAN: Siswa SMK Muhammadiyah 1 Malang, saat pendekatan pemaparan teori dan praktek langsung, penggunaan alat di Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Malang (Foto: Istimewa)
Malang Post – Program Studi Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Malang, mendukung akselerasi pelaksanaan program MBKM. Dengan cara mendirikan Center of Excellence Welding Inspector (CoE – WI).
Center of Excellence Welding Inspector, merupakan pusat unggulan praktisi profesional di bidang pengelasan, yang didirikan sebagai dedikasi Teknik Mesin UMM. Untuk kemajuan riset industri, institusi pendidikan dan sumber daya manusia di bidang pengelasan.
Center of Excellence Welding Inspector, didirikan untuk menjawab kebutuhan ahli inspeksi atau penguji hasil Las, yang diperlukan pada banyak industri. Utamanya yang menggunakan baja sebagai instalasi atau konstruksi infrastrukturnya.
Karena hampir seluruh industri, pasti memiliki instalasi pipa-pipa baja. Seperti pada pembuangan limbah dan pengelolaan air bersih.
Selain itu, baja juga digunakan pada konstruksi bangunan, komponen transportasi laut/kapal, komponen alat berat, pressure vessel, boiler dan lain-lain. Sehingga peluang kerja di area ini sangatlah luas.
Oleh sebab itu, dosen Teknik Mesin UMM yang beranggota Mohamad Irkham Mamungkas, ST., MT.; Dr. Nur Subeki, ST., MT dan Ir. Herry Suprianto, MT., Minggu (24/2/2024), melakukan pengabdian masyarakat. Dengan cara peningkatan kompetensi welding inspection dengan metode magnetic penetrant, bagi siswa SMK Muhammadiyah 1 Malang.
Mohamad Irkham menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk peningkatan kompetensi setiap siswa SMK.
“Diharapkan bisa menjadi solusi bagi siswa-siswi, yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Agar dapat meningkatkan soft skill dan hard skill-nya sebelum memasuki dunia kerja,” katanya.
Karena menurut Irkam, banyak sekali potensi yang dimiliki generasi muda yang belum bekerja, sesuai dengan minat dan keahlian yang dimiliki.
Lulusan SMA dan SMK sebagai usia produktif, tambahnya, masih sangat banyak yang minim skill atau ketrampilan, dalam mendukung kemampuannya untuk berkarya.
“Hal ini disebabkan kurangnya kompetensi yang dimiliki, sebagai syarat terpenuhinya kriteria kerja,” jelasnya
Oleh sebab itu, program pengabdian ini diharapkan dapat membantu siswa, khususnya di SMK Muhammadiyah 1 Malang, untuk dapat mempraktekkan dan memahami akan pentingnya pengecekan hasil pengelasan.
Dalam pelaksanaan pengabdian, dilakukan dengan beberapa tahapan. Y, akni observasi, tahap perencanaan atau tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi terhadap kegiatan pengabdian yang telah dilaksanakan.
Bentuk kegiatan dengan menggunakan pendekatan pemaparan teori dan praktek langsung penggunaan alat. (M. Abd. Rahman Rozzi