Malang Post – Sejak era Liga 1 digelar mulai musim 2018 lalu, Arema FC sudah 11 kali bertemu Persebaya. Termasuk dua diantara saat Piala Presiden 2018/2019. Itu setelah Persebaya kembali promosi ke Liga 1 pada musim 2017.
Dari catatan tersebut, hanya tiga kali Arema FC bisa memenangkan pertandingan. Sisanya dua kali seri dan enam kali kalah.
Kekalahan terakhir Arema FC, didapatkan pada putaran pertama Liga 1 musim 2023/2024 ini. Pada 23 September 2023, di Gelora Bung Tomo, Surabaya. Skornya 3-1 untuk kemenangan tuan rumah Persebaya Surabaya.
Tetapi dari semua pertandingan tersebut, pertemuan Singo Edan dan Bajul Ijo, selalu menghadirkan tensi tinggi. Predikat sebagai musuh bebuyutan, membuat setiap laga kedua tim, selalu ‘menarik perhatian’ aparat kepolisian.
Terakhir ketika Arema FC dijadwalkan menjamu Persebaya, pada Rabu (27/3/2024) di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Aparat kepolisian setempat tidak mengizinkan laga di pekan ke-30 itu, ditonton oleh suporter.
Padahal sepanjang Arema FC, berkandang di stadion yang menjadi markas Bali United tersebut, penonton yang hadir bisa dihitung jari.
Dari 15 kali Arema FC menggelar laga home, total hanya 1.829 penonton yang hadir langsung di stadion. Atau rata-rata hanya 121 penonton di setiap laga.
Sekalipun demikian, bagi pelatih Arema FC, Widodo Cahyono Putro, derbi Jawa Timur lawan Persebaya tersebut, tidak ada yang spesial. Tim asal ibukota Jawa Timur itu, dianggap sama dengan 17 tim lainnya, yang menjadi kontestan kompetisi tertinggi di Indonesia.
Itu artinya, pelatih kelahiran Cilacap ini, hanya ingin memenangkan pertandingan. Terlebih-lebih, Arema FC akan bertindak sebagai tuan rumah di pekan ke-30 ini.
Belum lagi, posisi Arema FC saat ini masih berada di peringkat 15 klasemen sementara dengan 31 poin. Mereka hanya unggul selisih gol (-16) dari Persita Tangerang (-19), yang berada satu tingkat di bawah atau batas zona degradasi.
Pelatih berlisensi UEFA Pro ini, juga tidak mau disebut memandang sebelah mata laga yang kick off-nya mulai 20.30 WIB tersebut. Meski dia menilai, motivasi para penggawa Arema selalu sama di tiap pertandingan. Termasuk saat menjamu Persebaya yang dikenal sebgai rival mereka selama ini.
Menurutnya, para pemain Arema akan berjuang sekuat tenaga meraih tiga poin. Sama seperti laga-laga sebelumnya. Motivasi itu dirasakannya menyala di diri para pemainnya.
“Motivasi kita sama saja seperti saat melawan tim-tim lain sebelumnya. Kami ingin tampil fight, jangan mau kalah,” kata Widodo.
Widodo punya alasan utama, kenapa Arema harus memenangkan laga Derby Jawa Timur menghadapi Persebaya ini. Salah satunya tentu ancaman degradasi yang masih nyata di depan mata.
“Kita harus tetap bersemangat, karena kita semua tahu posisi kita masih belum aman,” tandasnya.
Hanya saja, yang membedakan laga tersebut dengan pertandingan lainnya adalah, pertemuan kedua tim berlangsung di suasana Ramadan.
Yang secara otomatis, ada perubahan-perubahan yang terjadi. Apalagi mayoritas pemain Arema FC, sedang beribadah puasa.
Menyikapi hal tersebut, Pelatih Fisik Arema, Gaselly Jun Panam, mencoba mengubah jam latihan. Tadinya pukul 15.00 WIB menjadi pukul 16.00 WIB. Bahkan, di beberapa kesempatan, Skuad Singo Edan melakoni sesi latihan malam hari setelah berbuka puasa.
Gaselly tak memungkiri kondisi pemain Arema sudah pasti ada perubahan. Pasalnya, ada perubahan metabolisme tubuh saat menjalankan ibadah puasa dari waktu imsak hingga maghrib tiba.
“Ketika harus sahur dan berpuasa, khususnya yang muslim, perubahan kondisi (fisik) itu pasti ada, karena jam makannya berbeda, jam istirahatnya juga berbeda,” kata Gaselly.
“Akhirnya kita siasati, ada perbedaan itu pasti, terutama dari jam latihan, serta volume dan intensitas latihan yang kita sesuaikan dengan kondisi pemain saat di lapangan,” tandasnya.
Gaselly menekankan, menjaga kondisi tubuh merupakan hal penting yang harus dilakukan para penggawa Arema, untuk menghadapi perubahan-perubahan di bulan puasa itu. Namun, pelatih berusia 37 tahun itu percaya penuh kepada para pemain.
“Untuk perihal menjaga kondisi, pemain-pemain sudah profesional, sudah tahu apa yang harus dikonsumsi, khususnya yang musilm, saat berbuka, saat santap sahur. Mereka pasti sudah tahu, kebutuhan mineralnya, vitaminnya, dan lain-lain, mereka sudah tahu,” imbuhnya. (*/ ra indrata)