Malang Post – Keluarga Tri Agus Iswanto (60) bukanlah keluarga sembarangan. Sejumlah kerabatnya merupakan pejabat di beberapa instansi. Kediaman lokasi kejadian bukan rumah induk. Rumah ini ditempati Agus dan Purwaningsih.
Korban Agus sendiri dikenali warga sebagai warga difabel tunanetra. Hilang atau kurangnya penglihatan karena musibah sejak semasa kecil Agus. Saat itu, ia sedang bermain dengan sebayanya.
Hal ini diceritakan Yanto alias Pak Blek (58) warga kampung setempat. Ia sangat kenal dengan keluarga besar Agus. Jumat malam, ia sempat menunjukkan jika ada 2 orang yang datang masuk rumah adalah anak dan adik Agus.
“Penglihatannya begitu sejak kecil. Saat masih kecil main gamping kena mata. Lukanya lalu sampai sekarang, ” sebut Yanto. Yanto melanjutkan, suami Purwaningsih bernama Khrismanto. Ia adalah seorang tokoh agama.
Sang adik dan saudara-saudaranya Agus juga merupakan tokoh penting. Yanto menyebut, salah satu saudara Agus merupakan purnawirawan TNI AL. Sempat pernah menjadi salah seorang bupati di Sulawesi.
“Keluarganya pejabat. Ada yang pernah jadi bupati, pegawai Telkom, PLN, pendeta. Ada yang pernah jadi penyidik KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Saya kenal (keluarga–red). karena pernah jadi bawahan saudaranya, ” terang Yanto Pak Blek (58) warga sekitar.
Sekitar pukul 22.30 WIB, olah TKP di rumah kediaman Pur dan Agus ini berakhir. Petugas Polsek Pakis kembali memasang garis polisi kuning membentang. Tanda nomor 1 dan nomor 2 diambil kembali anggota tim Inafis.
Tanda Iden Nomor 1 adalah tanda pagar masuk rumah. Tanda ini menunjukkan cara pelaku memasuki rumah dengan menggeser pagar. Tanda Iden Nomor 2 berada dekat sekering listrik. Ada dugaan, pelaku sempat mematikan listrik sebelum masuk pintu samping. (Santoso FN)