Malang Post – Tuan rumah Persita Tangerang, sukses mengalahkan tamunya Arema FC. Dengan skor 4-3 (2-2). Di pekan ke-29, yang berlangsung di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Rabu (13/3/2024) kemarin malam.
Sukses menambah tiga poin, menjadikan Pendekar Cisadane, mengumpulkan 31 poin. Jumlah poin sama, yang didapatkan Arema FC setelah kalah.
Tetapi di papan klasemen Liga 1 musim 2023/2024, yang dikeluarkan PT Liga Indonesia Baru, ternyata Persita belum mampu lolos dari zona degradasi. Tetap berada di peringkat ke-16, alias tidak bisa naik peringkat, meski poinnya bertambah.
Sementara Arema FC yang kalah, dengan jumlah poin yang sama 31, hanya turun satu peringkat. Berada di posisi ke-15.
Justru PSS Sleman, yang Rabu malam itu tidak bertanding. Peringkatnya menjadi naik. Menggeser Arema FC, yang sebelumnya di peringkat ke-14.
Ternyata fenomena menarik itu disebabkan regulasi kompetisi Liga 1 2023/2024, yang mengatur penempatan peringkat di klasemen sementara. Tepatnya pada regulasi Sistem Kompetisi yang berada di Pasal 9, poin 4, mengenai penentuan peringkat di klasemen regular series.
Dalam aturan tersebut dicantumkan, syarat pertama dalam menentukan peringkat di klasemen, adalah jumlah poin yang didapatkan dalam semua pertandingan yang dijalani klub tersebut.
Apabila terdapat dua klub atau lebih, memiliki jumlah poin yang sama, maka penentuan peringkat ditentukan berdasarkan beberapa kriteria. Yang pertama dipakai adalah head to head.
Dengan kriteria yang digunakan mulai dari jumlah poin yang lebih tinggi. Poin itu didapat masing-masing klub, dari pertandingan-pertandingan yang telah dimainkan, hanya di antara klub-klub terkait yang memiliki jumlah poin yang sama.
Karenanya dalam pemeringkatan PSS Sleman, Arema FC dan Persita Tangerang, krieria jumlah poin tak bisa dipakai. Arema dan PSS belum saling bertemu, dalam dua laga di putaran pertama dan kedua. Sedangkan Arema vs Persita dan Persita vs PSS sudah pernah bertemu di dua putaran.
“Selisih gol yang lebih baik dari masing-masing klub, dari pertandingan-pertandingan yang telah dimainnkan, hanya di antara klub-klub terkait yang memiliki jumlah poin yang sama,” bunyi butir (b) yang bisa dipakai ketika butir (a) belum bisa menjadi penentu peringkat.
Di klasemen saat ini, diketahui PSS punya selisih gol -6 (38-44), Arema FC -16 (36-52) dan Persita -19 (33-52).
Jadi wajar jika PSS Sleman naik satu tingkat ke peringkat ke-14, meski baru memainkan 28 pertandingan. Arema FC turun ke peringkat ke-15 dan Persita tetap berada di zona merah, di peringkat ke-16.
Tetapi sekalipun diuntungkan dari sisi regulasi, jelas kekalahan di kandang Persita tersebut, menjadi pukulan telak bagi Johan Ahmat Farizi dan kawan-kawan.
Bagaimana tidak, mereka sudah leading 2-0 terlebih dahulu. Bahkan disusul unggul 3-2, sampai akhirnya justru kalah 3-4.
Belum lagi sebelum laga pekan ke-29 itu digelar, Arema FC tidak terkalahkan dalam tiga laga terakhirnya. Catatannya dua kali menang dan sekali imbang.
Tak heran jika selepas pertandingan Rabu malam tersebut, pelatih Widodo Cahyono Putro, merasa punya kewajiban untuk membangkitkan semangat pemainnya. Sebab dia melihat pemain benar-benar kecewa dengan kegagalan mereka mencuri poin.
“Kita tetap semangat. Nggak boleh patah arang. Kalau putus asa, berarti kita sudah mati. Kita nggak. Kita masih ada. Kita masih semangat untuk pertandingan berikutnya.”
“Itulah sepak bola. Kadang performa pemain pada pertandingan pertama bagus, tapi berikutnya turun. Itu pentingnya konsistensi di dalam permainan. Jadi, ke depan, kita sama-sama lagi, membangun lagi. Sama-sama dengan pemain agar di pertandingan berikutnya bisa meraih hasil positif,” sambungnya.
Karenanya, Widodo C. Putro kembali tekankan soal konsistensi, kepada pemain Arema FC. Dan meminta tetap konsisten selama pertandingan.
Terutama saat sudah unggul terlebih dahulu, mantan pelatih Deltras Sidoarjo ini berharap agar jangan sampai gawangnya kemasukan. Sebisa mungkin Arema harus bisa meraih poin penuh di sisa lima pertandingan.
“Yang pasti, kita harus semangat. Jangan dijadikan beban. Kita harus fokus ke pertandingan selanjutnya. Lupakan kekalahan hari ini. Jadikan pelajaran. Insya Allah ke depannya bisa kembali lebih baik,” tegas pelatih berlisensi UEFA Pro ini. (*/ Ra Indrata)