
KALAH: Selebrasi Charles Lokoli Ngoy, saat merayakan gol kedua Arema FC, menjadi tidak berarti. Karena di akhir laga, Singo Edan kalah 3-4 atas Pendekar Cisadane. (Foto: Arema Official)
Malang Post – Kekalahan pertama dirasakan pelatih Arema FC, Widodo Cahyono Putro. Tidak hanya tertinggal 3-4 dari tuan rumah Persita Tangerang, tapi posisi Arema FC harus kembali ke zona degradasi.
Itu karena Persita Tangerang, berhasil menyamai poin Arema FC. Di klasemen sementara, poin kedua tim sama-sama 31. Tetapi Pendekar Cisadane unggul dari sisi head to head.
Kondisi itu membuat peringkat ke-14 berhasil diambilalih Persita Tangerang. Bergantian, peringkat ke-16 yang sebelumnya ditempati Persita, kembali diduduki Arema FC.
PSS Sleman yang juga sama-sama memiliki 31 poin, tetap bisa bertahan di peringkat ke-15. Karena dari sisi head to head, juga lebih unggul dibanding Arema FC.
Jelas kekalahan di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, di pekan ke-29 Liga 1 musim 2023/2024 itu di luar perkiraan.
Skuadra Singo Edan, sudah unggul ketika pertandingan baru berjalan lima menit. Setelah kapten tim, Johan Ahmad Farizi, berhasil menyambar bola muntah di depan gawang Kurniawan Kartika Ajie, kiper Persita.
Lalu ditambah menit ke-24, Charles Lokoli Ngoy, berhasil menggandakan kemenangan. Juga dengan proses gol yang hampir sama. Mendapatkan umpan dari Dendi Santoso di sektor kiri pertahanan Persita.
Bola menuju ke tengah kotak 16. Ariel Lucero dengan cerdik mengecoh pemain belakang Persita, hingga bola bebas disambar Lokoli Ngoy. Keras masuk ke gawang, tanpa bisa diblok kiper Persita.
Tetapi hanya dua menit berselang, Persita berhasil memperkecil kekalahan. Kali ini karena kesalahan Julian Guevara.
Pemain Kolombia itu, Rabu (13/3/2024) malam, dipasang sebagai gelandang bertahan. Menggantikan posisi Jayus Hariyono yang absen karena akumulasi kartu kuning.
Bermaksud menipu Norberto Ezequiel Vidal, tetapi gocekannya justru berhasil direbut Vidal. Meski masih di luar kotak 16, tetapi Vidal yang melihat posisi Julian Schwarzer agak maju, me-loop bola dengan keras. Membentur mistar gawang bagian dalam dan masuk dengan keras. Kedudukan 2-1, masih untuk kemenangan Arema FC.
Namun hanya bertahan lima menit. Kali ini dalam sebuah serangan balik, langsung umpan dari sektor belakang di arahkan ke daerah pertahanan Arema FC. Ramiro Fergonzi meski sudah dikawal Achmad Maulana, berhasil memenangkan duel. Lantaran sapuan Achmad Maulana justru tidak mengenai bola.
Tak urung Fergonzi langsung berhadapan one on one dengan Julian Schwarzer. Meski sudah mencoba menutup ruang gerak, tapi bola tendangannya melewati dua kaki kiper dan masuk ke gawang.
Asa Arema untuk meraih kemenangan sempat muncul di menit ke-56, ketika tendangan penalti yang diambil Dedik Setiawan, berhasil menjebol gawang Persita. Hingga membuat kedudukan 3-2 untuk Arema FC.
Sayangnya justru hanya berselang dua menit kemudian, Persita kembali berhasil menyamakan kedudukan.
Lagi-lagi aktornya adalah Vidal. Mendapatkan umpan terobosan dari Sin Yeong Bae, Vidal yang berada di sektor kanan gawang Arema FC, membawa bola masuk ke dalam.
Sebenarnya Achmad Maulana Syarif mencoba memblok bola umpan tersebut. Tapi tidak berhasil dan Vidal yang sudah berada di dalam kotak 16, menyodorkan umpan ke Fergonzi yang berada di depan gawang. Sangat mudah. Hanya membelokkan bola untuk masuk ke gawang Julian Schwarzer.
Petaka bagi Arema FC muncul di menit ke-81. Saat pemain yang sudah lama absen, Jack Alan Brown, berhasil memanfaatkan bola liar di dalam kotak penalti. Dari sebuah skema tendangan pojok.
Bebas tak terkawal, Jack Brown, sukses menjebol gawang Arema FC, setelah memanfaatkan bola muntah hasil tendangan Fergonzi.
Kedudukan pun berubah menjadi 4-3 untuk kemenangan tuan rumah. Yang bertahan hingga wasit Sance Lawita meniup peluit tanda pertandingan usai.
Kemenangan ini sangat berarti bagi Persita. Setelah enam laga sebelumnya, tidak pernah bisa menang. Sekaligus bisa membebaskan Pendekar Cisadane dari zona degradasi. (Ra Indrata)