Malang Post – Memasuki Bulan Suci Ramadan, warga Kota Batu dihebohkan dengan beredarnya uang palsu. Diduga pelaku mengedarkan uang palsu dengan modus berbelanja. Serta menukarkan uang palsu ke warung atau toko kelontong.
Salah satu pengelola pusat oleh-oleh di Kota Batu, Didik Sulistyo menyatakan, pusat oleh-oleh yang dikelolanya menjadi korban peredaran uang palsu, ini terjadi beberapa hari sebelum puasa Ramadan. Total uang palsu yang terdeteksi sebanyak Rp250 ribu.
“Total uang palsu ada Rp250 ribu. Dengan pecahan uang palsu Rp100 ribu dan Rp50 ribu. Kejadiannya di tanggal berbeda. Tapi sudah mendekati bulan puasa Ramadan,” tutur Didik, Selasa, (12/3/2024).
Secara pasti, pihaknya belum bisa mengetahui peredaran uang palsu itu berasal dari pembeli perorangan, rombongan keluarga ataupun rombongan bus pariwisata.
Belajar dari pengalaman itu, dia meminta kasir di pusat oleh-oleh yang dikelolanya agar lebih teliti. Serta melakukan pengecekan satu persatu uang pembayaran yang masuk.
“Selain itu, sebagai langkah antisipasi hal ini terjadi lagi. Kami juga melakukan penambahan alat deteksi uang palsu,” imbuhnya.
Selain di pusat oleh-oleh Kota Batu. Peredaran uang palsu juga marak terjadi di PKL Alun-alun Kota Batu. Sejumlah PKL di sentra kuliner tersebut mengaku menjadi korban peredaran uang palsu dan memviralkannya di media sosial (medsos).
Salah satunya adalah pemilik akun Wahyu Kurniawan ll. Dia mengupload keluh kesahnya di salah satu grup Facebook. Dimana beberapa PKL ditempat tersebut telah menjadi korban peredaran uang palsu.
“Saya sudah mengenali ciri-ciri pelaku. Pakai Scoopy warna putih helm hitam maskeran. Di tangan sebelah kiri ada tato full ke lengan. Hati-hati sudah banyak yang ketipu. Pelaku sering berkeliaran di sekitar Alun-alun Kota Batu. Saat beli dia tidak pernah melepas helm dan maskernya,” tulis akun Wahyu Kurniawan ll.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Batu, Ipda Trimo menghimbau, para pedagang untuk waspada terhadap peredaran uang palsu. Himbauan ini disampaikan karena di Bulan Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 2024, transaksi jual beli biasanya meningkat.
“Jika tidak memiliki alat pendeteksi uang palsu, pedagang diimbau untuk selalu teliti saat menerima uang. Bila menemukan uang yang diduga palsu, segera laporkan ke petugas polisi terdekat,” tutur Trimo.
Dia menambahkan, dengan kewaspadaan dan ketelitian para pedagang. Diharapkan peredaran uang palsu di Kota Batu dapat diminimalisir.
Jika pedagang belum memiliki alat pendeteksi uang palsu. Pedagang dapat meraba uang yang diterima. Uang palsu biasanya terasa lebih licin dan tipis dibandingkan uang asli.
Lalu melihat uang dengan teliti. Pedagang bisa memperhatikan detail gambar, tulisan dan hologram pada uang. Uang palsu biasanya memiliki detail yang kurang rapi atau tidak sama dengan uang asli. (Ananto Wibowo)
Kemudian pedagang bisa menerawang uang. Saat diterawang, uang asli akan terlihat benang pengaman yang tertanam di dalam uang. Sedangkan uang palsu tidak memiliki benang pengaman ini.