
KUNJUNGI: Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai saat mengunjungi Posko BPBD Kota Batu untuk menyapa petugas BPBD yang telah berjibaku melakukan penanganan bencana. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Malang Post – Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu harus bekerja ekstra keras di akhir pekan ini. Mereka harus berjibaku bersama relawan untuk melakukan evakuasi dan penanganan pasca bencana yang melanda Kota Batu.
Dengan tugas berat itu, Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai menyapa langsung para petugas yang ada di Posko BPBD, Desa Punten, Kota Batu, Minggu (10/3/2024). Dia ingin menyapa sekaligus memberikan semangat dan motivasi kepada para petugas. Sebab mereka berjaga selama 24 jam untuk antisipasi jika terjadi bencana sewaktu-waktu terjadi di Kota Batu.
“Mereka ini bekerja dalam tiga shift selama 24 jam. Butuh stamina, kesehatan dan fisik yang kuat untuk bisa berjaga. Untuk mengantisipasi sekaligus penanganan jika terjadi bencana sewaktu-waktu seperti yang terjadi di beberapa titik semalam,” kata Pj Aries.
Seperri diketahui, pada Sabtu, (9/3/2024) malam, ada empat titik kejadian bencana yang terjadi di Dusun Jurangkuali, Desa Sumberbrantas, longsor di kawasan wisata Payung dan sejumlah titik lainnya.
“Alhamdulillah, semuanya tertangani dengan cepat oleh para petugas di lapangan. Baik dari BPBD, relawan termasuk warga dan aparat kecamatan,” tuturnya.
Pj Aries mengapresiasi setinggi-tingginya atas dedikasi yang tiada henti dalam memberikan pelayanan terhadap kebencanaan, serta melakukan penanganan pasca bencana dengan cepat dan tuntas.
“Maka hari ini saya menyapa mereka, sekaligus menyambut bulan suci Ramadhan berbagi dengan para petugas Tim Relawan BPBD sekaligus memberikan sembako kepada mereka,” ujarnya.
Sementara itu, BPBD Kota Batu mencatat ada empat bencana tanah longsor akibat hujan deras di Kota Batu sejak Sabtu (9/3/2024) hingga Minggu (10/3/2024) pagi. Bencana paling banyak terjadi di Kecamatan Bumiaji yaitu tiga kejadian. Diantaranya dua di Desa Sumberbrantas dan satu di Desa Bulukerto. Kemudian, satu kejadian longsor di Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo.
“Longsor pertama terjadi di RT 03/RW 06 Dusun Jurang Kuali Desa Sumberbrantas. Plengsengan non teknis ambrol dengan dimensi tinggi 9 meter, panjang 15 meter dan lebar 2 meter, menimpa dinding dapur warga hingga jebol,” jelas Kepala Pelaksana BPBD Kota Batu, Agung Sedayu.
Longsor kedua terjadi di Jalan Raya Sumberbrantas Cangar, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Longsoran tanah menutup sebagian jalan yang menghubungkan Kota Batu dengan Kabupaten Mojokerto itu. Longsor berdimensi panjang 20 meter, lebar 3 meter dan tinggi 8 meter itu sempat mengganggu pengguna jalan.
“Kejadian ketiga, Plengsengan ambrol di Dusun Gangsiran Ledok, Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo dengan dimensi panjang 12 meter dan tinggi 5 meter. Longsor ini sempat menutup sebagian akses jalan warga,” urainya.
Kemudian, Agung mengungkapkan, kejadian longsor kembali terjadi di Dusun Cangar, Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji. Kejadian ini mengakibatkan plengsengan ambrol dengan dimensi tinggi 2 meter dan panjang 30 meter.
“Longsor ini mengakibatkan, saluran irigasi persawahan yang mengaliri Dusun Banaran tertutup. Petugas dan warga segera membersihkan material longsor,” tutupnya. (Ananto Wibowo)