Malang Post – Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menyampaikan, kirab Piala Adipura 2023 Kategori Kota Besar, yang diarak keliling Kota Malang. Sebagai bagian dari ungkapan terima kasih kepada masyarakat Kota Malang.
Karena keberhasilan meraih kembali Piala Adipura, merupakan keberhasilan bersama. Pemkot melalui DLH, elemen masyarakat dan stakeholder lainnya, memiliki andil besar untuk menjaga kebersihan lingkungan. Yang berujung pada raihan prestasi.
“Setelah kembali meraih Piala Adipura, harus lebih ditingkatkan lagi kerjasama ini. Karena kita memasang target meraih Piala Adipura Kencana di tahun 2025 mendatang,” kata Wahyu Hidayat, usai memimpin kirab di Kantor DLH Kota Malang.
Untuk bisa mendapatkan Piala Adipura Kencana, jelas Pj Walikota, dibutuhkan angka minimal 85 poin. Seperti yang dikumpulkan Kota Surabaya, hingga di tahun 2024 ini, berhasil memboyong Piala Adipura Kencana.
Sementara Kota Malang, pada penilaian di tahun 2023 lalu, berhasil mengumpulkan 84 poin. Hanya kurang satu poin. Yang membuat Kota Malang, baru bisa memboyong Piala Adipura, untuk kategori Kota Besar.
“Namun demikian, kita patut berbangga dan bersyukur. Alhamdulilah. Karena kembali meraih Piala Adipura untuk keduakalinya berturutan. Kita targetkan, pada 2025 mendatang, Kota Malang bisa meraih Piala Adipura Kencana,” tegas penjabat yang asli Kera Ngalam ini.
Meski Wahyu juga menyadari, meraih Piala Adipura Kencana, tidak bisa sim salabim. Butuh kerja keras bersama.
BERBAGI: Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, memberikan potongan nasi tumpeng kepada Sutiyono, salah seorang ASN yang akan memasuki purna tugas. (Foto: Iwan Irawan/Malang Post)
Untuk terus menumbuhkan kesadaran dan kepedulian, terhadap lingkungan yang bersih dan sehat. Bukan sekadar slogan dan menjadi tugas pemerintah semata. Tapi harus menjadi tanggung jawab bersama.
“Untuk memudahkan DLH mengejar target Adipura Kencana, perlu inovasi dan terobosan karya positif yang fenomenal. Serta tersosialisasikan dengan baik di masyarakat.”
“Kami yakin, pada penilaian Adipura 2024 yang berlangsung, bisa memberikan nilai tambah. Jika DLH dalam berinovasi mulai sekarang, bisa diketahui, dipahami dan dimengerti akan karya inovasinya,” ucap alumnus ITN Malang ini.
Di tempat yang sama, Kepala DLH Kota Malang, Noer Rahman Wijaya menambahkan, selain berburu minimal 85 poin, untuk bisa menjadi nominator peraih Piala Adipura Kencana. DLH juga tetap wajib mengejar hattrick meraih Piala Adipura untuk kategori Kota Besar.
“Kami tetap melakukan evaluasi, untuk mengejar Piala Adipura Kencana. Satu contohnya, ketika melakukan inovasi terkait peningkatan potensi kebersihan, serta konservasi lingkungan, akan melibatkan seluruh lapisan masyarakat.”
“Karena saat dilakukan klasifikasi maupun verifikasi oleh tim juri, keterlibatan masyarakat secara keseluruhan, bisa terbaca,” jelas Rahman.
Karenanya, dengan terus berinovasi dan berkarya. Ditunjang penguatan dukungan lapisan masyarakat, secara berkelanjutan dan berkesinambungan. Pihaknya optimis, Adipura Kencana bisa direbut. Termasuk Piala Adipura kategori Kota Besar.
Pihaknya akan melakukan percepatan, untuk keterlibatan semua elemen masyarakat. Pada program-program kebersihan. Agar bisa saling menguatkan dan mendukung, sekaligus mensukseskan target tersebut.
“Contohnya, semua RT dan RW di setiap kelurahan dan kecamatan, bersama Pemkot, TNI/Polri serta stakeholder, serentak menggalakkan bersih-bersih dan perawatan lingkungan. Kita gelar seminggu sekali. Kita juga akan libatkan teman-teman media, influencer dan penggiat sosmed lain,” imbuhnya.
Terpisah, Sutiyono (58), salah satu pasukan kebersihan, mengaku ikut bangga dengan diraihnya Piala Adipura kategori Kota Besar, untuk kedua kali berturutan.
“Karena kami telah menghantarkan Pemkot Malang, meraih prestasi bergensi. Semoga teman-teman yang masih aktif di DLH, kian termotivasi dalam bertugas.”
“Dengan begitu, pada 2025 mendatang, akan memudahkan DLH untuk mengejar target meraih Piala Adipura Kencara. Karena itu menjadi impian kita bersama,” ujar ASN DLH selama 39 tahun ini. (Iwan Irawan – Ra Indrata)