Malang Post – Tidak muncul dalam dua laga terakhir, ternyata menjadi pertanda Gilbert Alvares Vargas, memutuskan mundur dari skuadra Singo Edan.
Striker Timnas Bolivia itu, hanya seumur jagung bersama tim yang berdiri 1987 ini. Bermain tujuh kali. Itu pun hanya sekali yang tampil penuh. Dengan mencetak dua gol.
Didatangkan dari Bolivia, setelah tanpa klub sejak terakhir membela Palmaflor del Tropico, Gilbert Alvares diharapkan bisa menjadi pengganti Gustavo Almeida. Striker Brasil yang dipinjamkan ke Persija.
Pemain yang didatangkan atas rekomendasi Jose Fernando Martins Valente ini, ternyata memilih mengikuti mantan pelatih Arema FC itu. Yang kontraknya diputus pada 9 Februari lalu. Digantikan Widodo Cahyono Putro.
“Kami sudah melakukan pembicaraan dengan Gilbert terkait hal ini. Kami hormati keputusannya,” ungkap General Manager Arema FC, Muhammad Yusrinal Fitriandi.
Alasan yang disampaikan pemain dengan banderol Rp6,08 miliar ini, adalah ingin kembali ke negaranya. Untuk bisa lebih dekat dengan keluarga.
Melihat track record pemain berusia 31 tahun ini, setelah tidak membela Al-Hazem SC, tim Divisi Pertama Saudi Pro League, pada 2019 lalu, Gilbert Alvarez memang terus berkiprah di kompetisi lokal Bolivia.
Tercatat pemain dengan tinggi badan 185 cm ini, memperkuat Wilstermann. Kemudian pindah ke Royal Pari, yang disusul ke Palmaflor, sebelum bergabung Arema FC sejak 25 November 2023 lalu.
“Ya. Alasannya terkait hal itu (ingin dekat dengan keluarga). Kami sudah bicara dan menanyakan kembali. Kami menghormati keputusannya, karena memang ada faktor yang menurutnya dia harus berada disana (Bolivia),” tambahnya.
Padahal Arema FC berharap banyak pada striker kelahiran 7 April 1992 ini. Bagaimana tidak, didatangkan untuk membantu Arema FC keluar dari zona degradasi. Setelah secara mengejutkan, Arema FC meminjamkan striker andalan pencetak 14 gol, Gustavo Almeida, ke Persija Jakarta.
Tetapi apa mau dikata, hadirnya pemain yang saat ini berstatus tanpa klub ini, justru jauh panggang dari api. Sama sekali tidak sesuai harapan yang diapungkan.
Pertama turun saat Arema FC, dikalahkan 0-1 Persik Kediri pada 27 November 2023 lalu, Gilbert hanya bermain lima menit.
Setelah itu, sepanjang tujuh kali penampilannya bersama Arema FC. Gilbert hanya tiga kali turun dalam starting eleven. Empat laga lainnya, dimulai dari bangku cadangan. Itu pun dari tujuh kali laga, hanya sekali dia bermain penuh.
Produktivitas golnya juga biasa-biasa saja. Dua gol berhasil dibuat, sepanjang 330 menit dia bermain di lapangan bersama Johan Ahmat Farizi dan kawan-kawan.
Wajar jika kemudian, mundurnya Gilbert Alvarez, dianggap tidak akan memberikan pengaruh apa-apa bagi skuadra Singo Edan. Yang saat ini terus menatap sisa kompetisi, dengan kepercayaan diri penuh.
Itu setelah Gilbert Alvarez, juga tidak menjadi pilihan utama bagi pelatih baru, Widodo Cahyono Putro.
Terlihat dalam empat kali laga yang dilakoni Arema FC bersama Widodo, hanya dua kali Gilbert berada di lapangan. Semuanya sebagai pemain pengganti.
Yakni saat mengalahkan RANS Nusantara FC, 3-2, pada 22 Februari lalu. Gilbert turun sejak menit 84 dan mencetak satu gol.
Lawan Persija Jakarta, yang berlangsung pada 26 Februari, striker kelahiran Santa Cruz tersebut, baru turun di menit ke-66.
Setelah itu namanya hanya ada di bangku cadangan, ketika Arema FC mengalahkan Persikabo 1973. Hingga lawan Bhayangkara FC, Rabu (6/3/2024) malam kemarin, namanya sudah tidak ada lagi dalam daftar susunan pemain.
“Tim tetap fokus. Kami berada di jalur yang memiliki keinginan yang sama, agar lebih baik dari waktu ke waktu. Seluruh tim memiliki komitmen untuk itu,” imbuh manajer Tim Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas. (Ra Indrata)