Malang Post – Hasil perolehan suara Pemilu 2024 yang sudah ditetapkan KPU Kabupaten Malang cukup mengejutkan dan diluar prediksi beberapa kalangan. Anomali pilihan rakyat muncul pada pesta demokrasi tahun ini.
Direktur Pusat Studi Kebijakan dan Otonomi Daerah (PusKaDa) UNIRA Malang, Husnul Hakim Syadad berpandangan, telah terjadi anomali atau pergeseran pilihan rakyat. Ini setidaknya melihat hasil pemilihan presiden dengan pileg hampir di semua tingkatan pemilihan pada Pemilu 2024 lalu.
Dimana, menurutnya suara pilihan pada paslon pilpres, didapati tidak linier dengan perolehan suara parpol peserta pemilu.
“Setidaknya dalam konteks hasil pemilu di Kabupaten Malang, hasil pilpres didapati timpang dibanding perolehan suara hasil pileg. Perolehan suara pilpres di Kabupaten Malang mencapai 65,6 persen untuk paslon nomor urut 2,” kata Husnul Hakim, Kamis (7/3/2024).
Padahal, kata Husnul, perolehan suara parpol pengusung paslon pilpres nomor urut 1 dan 3, cukup tinggi berdasarkan hasil pileg DPRD Kabupaten Malang. Hal ini setidaknya terlihat dari konversi kursi dewan tiap dapil yang berhasil didapatkan para parpol peserta.
Seperti diketahui, dari alokasi 50 kursi DPRD Kabupaten Malang, PDIP mendapatkan kursi tertinggi, yakni 13 kursi, disusul PKB mendapatkan 11 kursi, Partai Gerindra dan Golkar, masing-masing 8 kursi, dan Partai NasDem mendapatkan 6 kursi dewan.
“PDIP disusul PKB, mendapatkan kursi dewan mayoritas, meski perolehan suara pilpres yang diusung masing-masing kalah telak dibanding paslon nomor urut 2, Prabowo-Gibran, yang diusung partai Gerindra dan koalisinya,” bener Husnul.
Dengan demikian, anomali pemilih yang dimaksudkannya, ternyata pemilih bisa jadi tidak melihat keterkaitan antara paslon pilpres dan partai apa yang mengusungnya.
“Anomalinya, bisa jadi pemilih tidak lagi mengaitkan parpol atau caleg pilihannya dengan paslon pilpres yang diusung parpol-parpol. Pada pemilu sekarang, pemilih mungkin lebih selektif terhadap siapa capres-cawapres, tanpa harus melihat siapa parpol yang mengusungnya,” ungkap Husnul.
Dari fenomena tersebut, Husnul menyimpulkan, bahwa dimungkinkan banyak pemilih PDIP maupun PKB di Kabupaten Malang, menggunakan pilihannya pada paslon pilpres nomor urut 2, Prabowo-Gibran. (Choirul Amin)