Malang Post – Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Dandung Djulharijanto menegaskan, pihaknya terus bertekad tetap konsisten, menangani banjir di Kota Malang. Yang berkelanjutan dan berkesinambungan.
Salah satu bentuknya, adalah menambah pembangunan bozem. Yakni di Taman Kediri Kelurahan Gadingkasri, Kecamatan Klojen. Satu lagi, di kawasan Jalan Dirgantara, Kelurahan Madyopuro, Kecamatan Kedungkandang.
“Kami juga mengajukan anggaran sudetan drainase di kawasan Sukarno Hatta, Lowokwaru. Titik awalnya dari Bakso Damas Suhat hingga Jembatan Suhat,” ungkap Kadis PUPRPKP Kota Malang, Dandung Djulharijanto, Selasa (5/03/2024).
Untuk membangun sudetan drainase sepanjang 1,8 kilometer tersebut, Dandung mengusulkan anggaran Rp 50 miliar, sebagai proyeksi biayanya.
“Saat ini kita masih berproses mengajukan desain engineering detail (DED). Namun pelaksanaannya masih belum pasti. Kami berharap bisa dikerjakan pada 2025 mendatang,” tandasnya.
Nantinya sudetan tersebut, jelasnya, akan mengurangi dan mengurai banjir di kawasan Sukarno Hatta. Termasuk mengurangi banjir dari Kedawung, Purwodadi dan Purwantoro Blimbing.
Dijelaskan, titik awal pembangunan sudetan berada di patung pesawat Suhat. Akan tetapi, diperpendek jaraknya. Diambil titiknya mulai dari Bakso Damas hingga Jembatan Suhat.
“Anggarannya sudah kita usulkan pada Oktober 2023 lalu. Semoga setelah dilakukan peningkatan penanggulangan banjir secara bergantian dan berkelanjutan serta berkesinambungan, banjir di Kota Malang kian cepat terselesaikan. Sesuai masterplan drainase yang sudah dibuatnya,” pungkasnya. (Iwan Irawan – Ra Indrata)