Malang Post – Babak kedua laga Persikabo 1973 versus Arema FC, baru berjalan tiga menit. Di pekan ke-27, yang berlangsung di Stadion Sultan Agung, Bantul, Jumat (1/3/2024) sore.
Dalam sebuah serangan, yang dimulai dari sektor kiri, kapten tim Johan Ahmat Farizi. Memberikan umpan lambung kepada Charles Lokoli Ngoy.
Tingga badan dan momentum yang sangat pas, bola itu berhasil di heading. Cukup keras. Tak bisa di blok Husna Al Malik Riwani Saputra, kiper Persikabo 1973. Arema FC, leading 1-0 atas tuan rumah.
Tapi ternyata, gol keenam pemain kelahiran Kongo itu, dalam 21 penampilannya bersama Arema FC musim ini, menjadi satu-satunya gol yang terjadi di laga yang dipimpin wasit Candra. Dan digelar tanpa penonton.
Di tangan Widodo Cahyono Putro, pemain berusia 26 tahun itu, terbukti mampu menjadi striker subur. Tiga penampilan, empat gol berhasil dia cetak. Alias dalam tiga laga terakhir, Lokoli Ngoy selalu berhasil mencetak gol.
Di laga yang disiarkan televisi tersebut, berlangsung dalam tempo sedang-sedang saja. Dan seperti dua laga sebelumnya, Lokoli Ngoy dipasang bersama Dedik Setiawan. Dengan pergerakan yang dinamis di antara kedua pemain itu.
Di mata Widodo, jalannya pertandingan itu memang sudah diprediksi sebelumnya. Termasuk tempo pertandingan yang lebih lambat. Karena setiap laga ketiga, pasti akan sangat melelahkan bagi pemain.
“Pertandingan tadi sesuai dengan prediksi kami. Match ketiga, pasti sangat melelahkan.
Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih kepada pemain kami, yang sudah bekerja keras bisa memenangkan pertandingan ini,” kata Widodo, dalam post match press conference, di Stadion Sultan Agung, Bantul, Jumat (1/3/2024) sore.
Karena prediksi itu pula, pelatih 53 tahun itu mengaku berusaha melakukan rotasi kepada banyak pemain. Tercatat, ada lima pergantian pemain dilakukan sepanjang pertandingan.
Apalagi selepas dari Bantul, Arema FC sudah ditunggu Bhayangkara FC, pada Rabu (6/3/2024) di Stadion Kapten I Wayan Dipta.
Belum lagi di laga tersebut, Widodo juga belum bisa menurunkan playmaker asal Argentina, Ariel Lucero. Yang masih harus menjalani sanksi larangan bermain dari Komdis PSSI.
“Untuk Ariel Lucero, memang belum bisa diturunkan pada pertandingan ini. Dia masih harus menjalani satu kali lagi sanksi larangan bermain. Baru lawan Bhayangkara FC nanti, dia bisa bermain,” sebutnya.
Perubahan gaya bermain, juga dilakukan mantan pelatih Deltras Sidoarjo ini. Karena Persikabo 1973, sudah langsung menerapkan compact defence.
“Memang kami mencoba di babak pertama, bermain seperti gaya permainan kami. Ternyata mereka sudah langsung compact defence, jadi akan sulit untuk menyerang.”
“Karena itu, saya bicara kepada pemain untuk bersabar. Situasinya masih sangat sulit dan melelahkan sekali kalau terburu-buru,” jelasnya.
Barulah di babak kedua, pelatih berlisensi UEFA Pro itu melakukan perubahan formasi. Salah satunya dengan memasang pemain cepat. Samuel Gideon Balinsa, yang dipilih.
Meski pemain bernomor punggung 20 itu, hanya berada di lapangan sepanjang 27 menit. Sebelum akhirnya ditarik keluar dan digantikan Flabiola Soares, karena ada masalah pada otot kakinya.
“Tempo permainan kami tingkatkan di babak kedua. Kami mainkan pemain yang punya kecepatan. Hingga akhirnya tercipta gol di babak kedua,” sebutnya.
Menyoal sukses dengan meraih hattrick kemenangan, Widodo memilih merendah. Menurutnya, tak banyak perubahan yang dilakukan, ketika mendapatkan tongkat estafet kepelatihan di skuadra Singo Edan.
“Saya tidak mengubah banyak. Seperti biasa di dalam latihan, kami banyak berlatih finishing. Karena saya juga mantan pemain. Jadi kalau finishing-finishing itu menyenangkan pemain. Dan itu banyak sisi positifnya.”
“Jadi saya hanya memberikan sentuhan-sentuhan, mana yang ada kekurangan, itu yang kita perbaiki,” pungkasnya. (Ra Indrata)
Post Terkait
December 19, 2024