Malang Post – Selama dua pekan terakhir, hingga akhir Februari 2024, Universitas Insan Budi Utomo (IBU), terus memoles mahasiswa tingkat akhir. Agar mereka semakin mentradisikan riset dan pengabdian.
Mereka mengikuti workshop Pengabdian Masyarakat Berbasis Potensi (PMBP). Yang digelar di aula Kampus C Universitas IBU.
Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa yang berada di semester akhir, terus memperkaya diri dan mempraktikkan pendekatan riset, serta model pengabdian termutakhir. Lewat workshop Riset Berbasis Inovasi dan Pengabdian Berbasis Potensi.
Rektor Universitas IBU, Dr. Nurcholis Sunuyeko, M.Si., ketika memberikan materi dalam wokshop menegaskan, riset yang dipilih mahasiswa Universitas IBU, didasarkan pada pengembangan teknologi terbaru berbasis konten (creative content based approach).
Hasil yang diharapkan, adalah konten-konten kreatif, bermanfaat, solutif dan menyenangkan. “Sebagai calon guru profesional, mahasiswa Universitas IBU, diasah bukan hanya memahami perkembangan pembelajaran abad terkini. Tapi harus mampu menciptakan inovasi pembelajaran yang kreatif, nyaman dan membahagiakan,” kata Sam Rektor, panggilan akrab Nurcholis Sunuyeko.
Selain riset, Sam Rektor juga menyebut, model pengabdian di Universitas IBU, sama sekali berbeda dengan pengabdian perguruan tinggi pada umumnya.
Bahkan sejak sebelum berubah menjadi Universitas, saat masih IKIP Budi Utomo, Universitas IBU telah menyelenggarakan model pengabdian masyarakat berbasis potensi (PMBP).
“Potensi yang dimaksud adalah, segala peluang yang memiliki kemungkinan untuk ditingkatkan.”
“Dalam konteks ini, potensi bisa sangat beragam. Mulai potensi mahasiswa itu sendiri, sampai pada potensi dari masyarakat dan tempat terlaksananya pengabdian,” tandas anggota Dewan Pakar PWI Jawa Timur ini.
Kegiatan PMBP sendiri, dapat meliputi pendampingan, bimbingan belajar, pelatihan, penyuluhan, menduduki jabatan di organisasi kemasyarakatan, hingga memberikan jasa.
“Semua apa yang kita lakukan, menjadi pionir. Oleh karena itu, kita di Universitas IBU, selalu berpikir tentang loncatan ke depan. Karena perkembangan ilmu saat ini, kalah dengan kecepatan kenyataan.”
“Jadi kita ajarkan ke para mahasiswa, cara-cara yang dapat melahirkan metodologi pembelajaran dan metodologi penelitian yang inovatif.”
“Karena kalau kita lempeng-lempeng saja, kenyataan saat ini selalu mendahului teori. Pun juga dengan konsep pengabdian kepada masyarakat atau yang isitilah umumnya disebut KKN,” tandasnya.
Di Universitas IBU, masih kata Sam Rektor, yang dikembangkan bukan hanya sebatas Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang jadul. Melainkan sudah berbentuk Pengabdian Masyarakat Berbasis Potensi (PMB).
Pontensi di sini penting sekali posisinya. Banyak kegiatan pengabdian, ujar Rektor, hanya tulis-tulis di jalan. Padahal bukan itu yang dibutuhkan masyarakat.
“Kecakapan melihat potensi. Baik potensi diri maupun potensi masyarakat inilah, yang digagas di Universitas IBU.”
“Dengan demikian, kegiatan pengabdian spektrumnya luas dan memberikan dampak nyata,” jelas Sam Rektor.
Sementara itu, Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P2M), Dr. Titik Purwati, MM., dan Kepala Pusat Pengembangan Profesi Guru (P3G), Dr. Endang Sumarti, M.Pd., selaku pelaksana teknis dua kegiatan tersebut, mengaku cukup efektif dari gagasan besar yang digagas Rektor dan sivitas akademika.
“Perubahan yang cepat, harus bisa diadaptasi. Sehingga kita di perguruan tinggi, tidak ketinggalan perkembangan ilmu dan zaman,” tutur Titik Purwati, yang diamini Endang Sumarti. (Ra Indrata)