Malang Post – Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat tinjau bozem atau embung di Tunggulwulung, Lowokwaru. Guna memastikan di musim penghujan, bozem tersebut bermanfaat bagi masyarakat. Yakni mempercepat penyerapan air di kawasan rawan banjir.
Utamanya untuk menanggulangi genangan air (banjir), di Kecamatan Lowokwaru. Seperti Purwodadi, Sukarno Hatta dan Blimbing.
“Pembuatan bozem ini, bagian dari implementasi masterplan drainase. Selesai sejak 2023 lalu. Kami harapkan benar-benar bisa mengurangi genangan air. Karena bisa ditampung pada bozem tersebut,” jelas Wahyu Hidayat, Rabu (28/2/2024).
Melihat kapasitas bozem mencapai 2.871 meter kubik, jelas Wahyu, serapan genangan air tak lebih dari dua jam. Meski tidak menutup kemungkinan, kapasitas daya serapnya bisa dioptimalkan lagi.
Kembali dijelaskan, aliran atau genangan air, berasal kawasan perumahan dan irigasi. Yang sulit terserap ke dalam tanah secara langsung. Hingga akhirnya dialirkan dan ditampung ke bozem.
“Apalagi intensitas hujan dalam beberapa waktu terakhir, cukup mengkhawatirkan bagi warga. Setelah bozem terbangun, kami yakin bisa mengurangi genangan air dari beberapa kawasan di lingkungan masyarakat,” jelas Wahyu.
Keberadaan bozem ini, lanjut dia, hendaknya betul-betul dijaga dan dirawat dengan baik. Masyarakat juga diminta turut menjaga dan merawat. Karena sudah menjadi kebutuhan bersama, untuk menanggulangi banjir.
“Kami sudah beri masukan. Ketika curah hujan tinggi, perlu pemasangan level air. Untuk bisa memantau pergerakan daya tampung air yang masuk ke bozem,” tandasnya.
Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Dandung Djulharijanto menyebutkan, dua bozem yang ada saat ini akan dimaksimalkan pemanfaatannya. Kendati akan ada pembangunan dua bozem lagi.
“Dua bozem saat ini ada di Kelurahan Tunggulwulung Lowokwaru dan Kelurahan Purwodadi Blimbing. Dua lagi yang akan kita bangun di kawasan Kelurahan Sawojajar (Dirgantara) dan di Taman Kediri, Kelurahan Gadingkasri Klojen,” ungkap Dandung.
Menyoal saran Pj Wali Kota, terkait penyempurnaan dan kelengkapan bozem di Tunggulwulung, Dandung bakal langsung menindaklanjuti.
“Termasuk perbaikan dari sisi keamanan dan kenyamanan lokasi bozem, pagarnya akan kami tinggikan. Ditambah dengan pengait kunci atau grendel. Jembatannya kita pasang bergola model ram-raman dan dipasang filter sampah di sungai,” jelasnya.
Kawasan bozem, tambahnya, akan ditunjang dengan tanaman perdu. Agar kawasannya lebih sejuk dan rindang. Hingga bisa dijadikan tempat bersantai atau jadi spot foto.
Tidak itu saja, untuk meningkatkan sarana bozem lebih bagus, DPUPRPKP juga akan memasang alat digital pengaturan pintu air bozem. Agar dapat dikontrol dan dipantau secara digital dari kejauhan.
“Kita bisa mengetahui debit air, yang terjadi ketika curah hujan intensitasnya tinggi. Alat digital itu juga berfungsi mengamankan pintu air, dari orang iseng yang memainkan pintu air. Karena kita tidak menjaganya selama 24 jam,” bebernya.
Sayangnya di dekat bozem, serta di aliran sungai, masih banyak ditemukan sampah, pihaknya berharap kesadaran masyarakat terkait kebersihan, bisa ditingkatkan lagi.
“Kami berharap adanya bozem, adalah bagian dari upaya penanganan sekaligus penanggulangan banjir secara berkelanjutan.”
“Tapi kesadaran da kepedulian masyarakat, lebih diutamakan untuk menyelesaikan masalah banjir di Kota Malang. Agar lebih cepat dan efektif,” pungkasnya. (Iwan Irawan – Ra Indrata)