Malang Post – Pengamat Politik Universitas Negeri Malang, Dr. Nuruddin Hady menjelaskan, melihat peta kursi DPRD di Kota Malang, masih akan terjadi perubahan.
Dulu Lowokwaru ditempati oleh partai Nasdem, sekarang sudah digeser dengan PSI. Sebelumnya di Klojen, Nasdem dapat kursi kelima. Sekarang digeser dengan PKB.
“Bahkan perolehan itu selisihnya tidak jauh. Begitupun caleg yang ikut kontestasi di Pemilu tahun ini, justru newcumbent dapat suara terbanyak.”
“Contohnya saja di Lowokwaru dan sukun. Incumbent dikalahkan dengan new comer,” katanya saat menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk. Yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Rabu (28/2/2024).
Nuruddin menambahkan, banyak incumbent yang tidak lolos, karena tidak konsisten dengan janji yang seharusnya diwujudkan, sesuai dengan kewenangannya sebagai dewan.
Salah satu incumbent yang juga menjadi caleg DPRD Kota Malang, Arif Wahyudi justru melihat, saat ini dirasa persaingan internal dalam Pemilu cukup landai. Tidak seperti Pemilu 2019 lalu.
“Dalam kontestasi kali ini, tidak banyak biaya yang dikeluarkan saat kampanye. Meski dengan kondisi persaingan di internal ada empat caleg baru,” katanya.
Arif mengaku, dari hasil perhitungan suara, perolehannya masih jauh lebih tinggi, dari caleg baru yang posisinya ada di nomor satu.
Bahkan Arif juga mengakui kalau keberhasilnya, tidak jauh dari kontribusi para caleg baru.
Sementara itu, salah satu caleg DPRD Kota Malang, Achmad Zakaria menyampaikan, sejauh ini pihaknya masih terus memantau hasil perhitungan suara DPRD.
“Tapi kabar baiknya, PDI Perjuangan di dapil Sukun, dapat kepercayaan besar dari masyarakat. Karena berhasil dapat 22 ribu lebih suara. Meski belum sesuai target, tapi tidak terlalu jauh,” katanya.
Sampai saat ini, tambah Zakaria, pihaknya masih terus pantau sampai nanti benar-benar final pada 2 Maret 2024.
Zakaria menambahkan, yang menjadi hal terpenting, tentu pasca Pemilu dengan mengemban kepercayaan masyarakat penuh tanggung jawab. (Wulan Indriyani – Ra Indrata)