Malang Post – Sejumlah 9.500 paket sembako mudah, didistribusikan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang. Sasarannya warga dengan kategori rumah tangga miskin (RTM).
Pendistribusian paket sembako yang dikemas dalam Pasar Murah itu, tersebar di lima kecamatan. Diawali Selasa (20/2/2024) ini di Lapangan Merjosari, Lowokwaru. Diserahkan secara simbolis oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat.
Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi menjelaskan, untuk hari ini sekitar 2000 paket yang didistribusikan. Harganya Rp100 ribu perpaket. Berisi 5kg beras premium, bawang merah 1kg, bawang putih 1kg, gula 1kg serta minyak goreng 1 liter.
“Pendistribusian akan berlangsung terus dalam beberapa hari ke depan. Jadwalnya hari ini di Lowokwaru. Disusul di Kelurahan Bunulrejo, Blimbing (21/2/2024). Di Kelurahan Gadingkasri, Klojen pada (22/2/2024). Kelurahan Bakalan Krajan, Sukun pada (23/2/2024) dan terakhir di Kantor Diskopindag, Kedungkandang pada 26 Februari,” kata Eko Syah, panggilan akrab Kadis Kopindag Kota Malang.
Pasar Murah tersebut, lanjutnya, digelar untuk mengendalikan inflasi di Kota Malang. Juga menjaga stabilitas harga dan memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Khususnya masyarakat berkategori RTM.
“Termasuk mencegah maupun menekan angka stunting di Kota Malang. Dalam pelaksanaannya, kita melibatkan Dinsos (Puskesos), untuk mendata warga yang berhak menerima. Setiap kelurahan, sekitar 130 paket yang diambil,” kata Eko.
Wahyu Hidayat membenarkan, pelaksanaan Pasar Mudah ini adalah jurus untuk menekan angka stunting, serta mengendalikan harga pangan. Sekaligus membantu memudahkan kebutuhan pangan warga.
“Hari ini kami ingin bersentuhan langsung dengan masyarakat. Untuk membagikan paket sembako murah. Tidak perlu panic buying lagi. Stok dan harga-harga terus kita pantau,” kata Pj Wali Kota.
Angka inflasi di Kota Malang sendiri, lanjutnya, berada di kisaran 2,29 persen. Relatif masih di bawah angka inflasi Jawa Timur maupun Nasional. Jadi masih aman untuk pertumbuhannya.
“Kalaupun ada penyimpangan kebutuhan pangan, TPID terus memantau. Meski untuk menindaklanjutinya, adalah kewenangan Satgas Pangan.”
“Tapi sejauh ini, kita belum menemukan adanya penyimpangan. Jadi masyarakat tidak perlu resah dan bisa melaporkannya jika menemuinya,” cetusnya.
Warga RW 2 Sumbersari, Kundarto, saat ditemui di lokasi Pasar Murah, mengaku terbantu dengan pelaksanaan Pasar Murah. Mengingat, kondisi saat ini, hampir seluruh harga kebutuhan pokok, banyak yang naik.
“Pasar Murah ini, bisa meringankan kebutuhan pangan. Kami berharap Pemkot Malang bisa menggelar Pasar Murah sesering mungkin,” tutur Kundarto. (Iwan Irawan – Ra Indrata).