Malang Post – Proses perhitungan perolehan suara dalam Pemilu 2024, masih terus berlangsung. Meski untuk versi quick count, sudah selesai sejak beberapa hari lalu. Yang dituntaskan adalah perhitungan pemilihan presiden dan wakil presiden.
Sementara untuk perhitungan pemilihan calon anggota legislatif dari berbagai tingkatan, terus berlangsung di seluruh versi perhitungan.
Baik perhitungan real count KPU lewat laman pemilu2024.kpu.go.id., ataupun perhitungan berjenjang secara manual. Termasuk juga perhitungan di internal masing-masing partai politik peserta Pemilu 2024.
Khusus PDI Perjuangan di Malang Raya, yang termasuk dalam Dapil Jatim V, juga hampir menyelesaikan perhitungan perolehan suara di internal partai.
Hasilnya, diprediksi Ahmad Basarah, caleg dengan nomor urut 1, bakal menduduki kursi pertama caleg DPR RI dari wilayah pemilihan Jawa Timur V pada PDI Perjuangan.
Sumber Malang Post di internal PDI Perjuangan di Malang Raya, menyebutkan, perolehan suara Wakil Ketua MPR RI ini, sudah mencapai sekitar 96 ribu suara.
Jumlah itu bakal mendekati perolehan suara yang didapatkan pada Pemilu 2019 lalu. Saat itu, Ahmad Basarah berhasil mengumpulkan 104.914 suara.
“Benar. Suara AB (Ahmad Basarah, Red.) di survei internal PDI Perjuangan, sudah menyentuh angka itu (96 ribu, Red.). Dan masih berpeluang akan bertambah. Karena ini masih ada beberapa TPS yang belum terekapitulasi,” jelas sumber Malang Post, Minggu (18/2/2024).
Tidak hanya suara Ahmad Basarah, yang berpeluang bakal menyamai perolehan Pemilu 2019. Di tingkatan partai, sangat dimungkinkan PDI Perjuangan akan meraup suara terbanyak di Dapil Jawa Timur V alias di Malang Raya.
“Itu data dari perhitungan internal partai. Bukannya tidak percaya dengan hasil quick count, real count atau model lainnya. Tapi kami sejak awal, sudah punya perhitungan internal. Karena setiap TPS yang ada di Malang Raya, selalu ada saksi dari PDI Perjuangan,” tandas sumber tersebut.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Malang, I Made Riandiana Kartika, membenarkan perolehan suara Ahmad Basarah, diprediksi bakal mengantarkannya meraih kursi pertama DPR RI dari Dapil Jatim V.
“Di tengah gempuran kecurangan di Pemilu 2024 ini, kami tetap optimis untuk PDI Perjuangan, akan bisa mempertahankan posisi sebagai partai pemenang Pemilu.”
“Termasuk di Dapil Jawa Timur V ini, kami tetap optimis bakal mengirimkan wakil-wakil kami ke DPR RI, minimal sama seperti Pemilu 2019 lalu,” katanya.
Sebagai informasi, pada Pemilu 2019 lalu, dari Daerah Pemilihan Jawa Timur V, berhasil mendudukkan tiga wakilnya. Yakni Ahmad Basarah, Krisdayanti dan Andreas Eddy Susetyo.
Melihat perkembangan perhitungan di internal partai, Ketua DPRD Kota Malang ini juga yakin, ketiga nama tersebut bakal kembali ke Senayan.
‘Terutama AB, yang angka survei di internal partai sudah sangat tinggi. Tidak menutup kemungkinan, bakal mendekati sama dengan perolehan suara di Pemilu 2019,” sebutnya.
Hanya saja, Made mewanti-wanti kepada seluruh kader dan simpatisan PDI Perjuangan, untuk bersama-sama menjaga setiap suara yang didapatkan.
Utamanya dengan mengawal perhitungan suara mulai dari tingkat TPS hingga sampai ke KPU. Karena melihat fenomena yang terjadi, sangat berbahaya jika tidak dikawal dengan baik.
Sementara itu, Direktur Center for Election and Political Party, Prof. Dr. Asep Nurjaman, M.Si., menegaskan, pada Pemilu 2024 ini, tetap akan dikuasai oleh dua kekuatan besar. Yakni dari afiliansi partai nasionalis yang diwakili oleh PDI Perjuangan dan partai Islam lewat PKB.
Bahkan perolehan suara keduanya, yang juga bisa disebut sebagai partai mapan, diprediksi tidak banyak berubah dibandingkan Pemilu 2019 lalu.
“Meski ada juga partai lainya di luar PDI Perjuangan dan PKB, yang biasanya akan mengambil suara dari foating mass, tetap harus diperhitungkan.”
“Tetapi pada partai-partai mapan itu, akan sulit untuk diganggu gugat. Saya memprediksi, PDI Perjuangan dan PKB, akan relatif stabil di Pemilu 2024 ini. Mereka masih sulit untuk diganggu gugat,” tandas dosen FISIP Universitas Muhammadiyah Malang ini.
Sekalipun demikian, Prof. Asep tetap meminta semua pihak menunggu hasil resmi perhitungan suara, yang akan dikeluarkan oleh KPU. (Ra Indrata)