Malang Post – Pelatih baru Arema FC, Widodo Cahyono Putra (WCP), punya banyak pekerjaan rumah. Di tengah waktu yang tersisa di Liga 1 musim 2023/2024, untuk mengeluarkan Arema FC dari zona degradasi.
Bagaimana tidak, mantan pelatih Deltras Sidoarjo ini, harus berburu waktu untuk memoles tim yang saat ini masih berada di peringkat ke-16. Tidak sekadar polesan strategi, agar bisa memanfaatkan 10 laga tersisa, guna meraih poin tertinggi.
Tetapi WCP juga harus menyiapkan fisik pemain. Agar dalam setiap laga, selalu terjaga keseimbangan penampilan hingga 90 menit laga.
Seperti Jumat (16/2/2024) pagi, pelatih kelahiran Cilacap itu membawa Johan Ahmat Alfarizie dan kawan-kawan, berlatih kebugaran di gym yang berada di sport centre Universitas Brawijaya.
“Latihan ini bagian dari meningkatkan intensitas pemain. Karena tidak hanya dari segi taktikal. Tapi juga mental dan kebugaran pemain harus ditingkatkan. Massa otot pemain benar-benar perlu mendapat perhatian,” kata WCP, Jumat (16/2/2024).
Latihan di gym tersebut, juga sudah termasuk dalam program latihan yang disusun WCP. Utamanya untuk mempersiapkan laga di pekan ke-25. Ketika Arema FC akan dijamu RANS Nusantara FC, pada 22 Februari 2024 mendatang.
Karenanya, gemblengan fisik kepada pemain, akan terus ditingkatkan di sepanjang sepekan terakhir. Sekalipun diakuinya, waktu yang ada tidak cukup untuk meningkatkan fisik pemain secara simultan.
“Latihan di gym ini, hanya sebatas untuk maintenance fisik pemain. Selain mereka tetap menjalani latihan taktik di lapangan,” sebut mantan pelatih Bhayangkara FC ini.
“Apalagi mereka adalah pemain profesional. Mereka juga sudah dewasa. Sudah pasti massa otot mereka sudah terbentuk. Artinya tinggal bagaimana menjaga dan mengaturnya saja,’’ tegas WCP.
Sementara itu, menyangkut faktor taktikal yang harus mendapat pembenahan, WCP juga sudah memiliki catatan tersendiri. Yang didapatkan dari hasil analisa permainan Arema FC, di laga-laga sebelumnya.
Yang paling mencolok, WCP melihat faktor pertahanan perlu mendapat perhatian khusus. Salah satu indikasinya, gawang Arema FC sudah kebobolan 44 gol dalam 24 pertandingan.
Jumlah gol kemasukan itu, terjelek kedua dari 18 kontestan Liga 1 musim 2023/2024. Hanya kalah dari Persikabo 1973, yang sudah kebobolan 46 gol.
“Ya. Saya melihat lini belakang memang ada kendala. Salah satu penyebabnya, posisi pemain sering kurang pas.”
“Tetapi tidak perlu menyalahkan pemain. Tugas saya untuk memperbaikinya, agar Arema FC tidak mudah dibobol lawan,” kata mantan pelatih Bali United tersebut.
WCP pun juga sudah menyiapkan beberapa taktik terbaru. Yang bertujuan untuk memperkuat lini pertahanan Arema FC.
Taktik tersebut, disusun berdasarkan pengamatannya, saat Arema FC dikalahkan PSIS Semarang, 1-4, di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Pada Senin (5/2/2024) lalu.
“Untuk memecahkan kebuntuan, tidak cukup hanya bermain pendek. Tapi juga dengan tendangan langsung. PSIS sudah melakukan itu.”
“Jadi kalau kita hanya bertarung di kotak penalti dan menunggu lawan, justru lawan akan lebih mudah melakukan shooting jarak jauh,” sebutnya.
Sebagai gambaran wujud taktikal WCP tersebut, didasarkan pada kenyataan saat laga lawan PSIS. Dua dari empat gol yang bersarang ke gawang Arema FC, yang dikawal Julian Schwarzer, dihasilkan lewat tendangan keras dari luar kotak penalti.
WCP sendiri akan memanfaatkan waktu yang tersisa, untuk melatih taktikal tersebut dalam skema latihan di ARG Soccer Field. (Ra Indrata)