
BUKTI: Anggota Bawaslu Kota Batu Divisi Penanganan Pelanggaran dan Sengketa, Mardiono saat menunjukkan barang bukti praktek money politic di Kota Batu. Berupa uang Rp500 ribu dan stiker Caleg dan Capres-Cawapres. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Malang Post – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Batu berhasil menemukan praktek money politic di Kota Batu. Mereka berhasil menemukan praktek tersebut pada Selasa, (13/2/2024) malam sekitar pukul 23.00 WIB.
Ketua Bawaslu Kota Batu, Supriyanto menyatakan, untuk mendalami temuan tersebut, saat ini pihaknya masih melakukan proses kajian dan klarifikasi. Sehingga esensi detail dari permasalahan tersebut belum dapat dipaparkan secara rinci.
“Tapi yang jelas, tadi malam kami menemukan. Ada bagi-bagi duit yang dilakukan oleh masyarakat. Bukan dilakukan tim kampanye dan pelaksana kampanye,” tutur Supri, Rabu, (14/3/2024).
Bagi-bagi duit itu, lanjut Supri, dilakukan untuk Calon Anggota DPRD Kota Batu. Pelaku diketahui melakukan aksinya di kawasan Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu. Dari praktek tersebut, Bawaslu menemukan satu orang.
“Nilai uang yang diamankan Rp500 ribu untuk satu keluarga. Kami masih dalami terus, untuk mengetahui jumlah berapa uang yang dia sebarkan ke warga,” katanya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, praktek money politic itu diduga untuk mengajak warga memilih pasangan Caperes-Cawapres 03, serta salah satu Caleg DPRD Kota Batu Dapil ll. Menyusul pelaku money politic berinisial YH, selain membagikan uang juga membagikan stiker atas nama tersebut.
Sementara itu, Anggota Bawaslu Kota Batu Divisi Penanganan Pelanggaran dan Sengketa, Mardiono menambahkan, temuan itu diketahui setelah Bawaslu Kota Batu membagi tim patroli pengawasan di tiga Kecamatan Kota Batu.
“Sekitar jam 23.00 WIB ada staf Bawaslu yang menginformasikan terdapat bagi-bagi uang di Kawasan Kelurahan Sisir. Kemudian saya konfirmasi ke Panwascam ternyata benar. Akhirnya Bawaslu, Panwascam dan tim gabungan datang ke lokasi,” paparnya.
Dalam temuan itu, Mardiono mengungkapkan, pihaknya tidak melakukan tangkap tangan. Sebab setibanya di lokasi, aktifitas pembagian uang sudah tidak ada. Namun pihaknya mendapatkan informasi dari saksi atau penerima uang, ada seseorang yang diduga melakukan money politic.
“Penerima sudah kami tanya, apakah ada perintah untuk memilih salah satu calon. Lalu mereka menjawab ‘tidak ada’. Namun pemberi uang turut membagikan stiker bergambar dan bertuliskan salah satu Capres-Cawapres dan Caleg DPRD Kota Batu Dapil ll,” bebernya.
Kemudian setelah dilakukan pendalaman kepada penerima, ternyata yang memberikan uang merupakan warga sekitar. Lalu kediaman pemberi uang tersebut langsung dicari oleh Bawaslu dan ketemu siapa pemberinya.
“Lalu kami minta data dan kami amankan barang bukti. Karena masih dugaan, akan kami klarifikasi dan lakukan pendalaman. Terlebih dalam UU Pemilu subjek hukumnya sudah jelas. Baik temuan di masa kampanye, hari tenang dan hari H,” paparnya.
Lebih lanjut, saat disinggung total uang yang dibagikan, sebab berdasarkan informasi yang dihimpun mencapai Rp20 juta. Mardiono menyampaikan jika pihaknya belum mengetahui secara detail. Sebab orang yang membagikan sudah tidak membawa uang.
“Jumlah keseluruhan yang telah dibagikan kami belum tahu secara detail. Akan kami dalami lebih dulu,” katanya.
Disisi lain, karena ada stiker yang dibagikan bernama salah satu Caleg DPRD Kota Batu Dapil ll, Mardiono mengungkapkan, jika dimungkinkan pihaknya akan turut memanggil Caleg tersebut.
“Mungkin saja akan turut kamu panggil, karena ada stikernya. Tapi yang pasti, saksi dan pemberi akan kami panggil dulu,” tutupnya. (Ananto Wibowo)