Malang Post – Proses pemungutan suara pada lemilu 2024 tinggal menghitung jam. Berbagai persiapan untuk mensukseskan dan mengamankan pesta demokrasi itu telah dilakukan. Pada Senin, (12/2/2024) Polres Batu telah melakukan pengecekan dan pergeseran personel Pam TPS.
Dalam rangka pengamanan proses pemungutan suara pada pemilu tahun 2024 di wilayah hukum Polres Batu. Total ada 320 personel Polri yang dilibatkan dalam pengamanan TPS. Kemudian ditambah satu SST TNI, Satpol PP dan Linmas.
Kapolres Batu, AKBP Oskar Syamsuddin menyatakan, personel akan disiagakan di tempat pengamanan mulai 13 Februari 2024 hingga 15 Februari 2024. Dengan menerapkan pola pengamanan dua anggota Polri mengamankan 15-20 TPS. Ditambah dengan satu personel TNI dan Linmas.
“Sebelum menerapkan pola pengamanan ini, kami telah melakukan pemetaan. Setelah dilakukan pemetaan, ternyata tidak ada TPS yang sangat rawan atau TPS merah di Kota Batu. Sampai saat ini juga tidak ada gejolak dan lain sebagainya. Sehingga kami menerapkan pola pengamanan tersebut,” papar Kapolres Oskar.
Dalam pengamanan ini, Kapolres Oskar juga menyampaikan, jika anggota dilarang menggunakan senjata api (senpi) saat melakukan pengamanan. Baik anggota yang berada di PPS maupun di TPS tidak diperbolehkan membawa senpi.
“Saya sudah perintahkan Provos untuk memeriksa dan melakukan pengecekan lagi. Memeriksa berbagai perlengkapan pendukung dari setiap personel,” ujarnya.
Dalam pola pengamanan ini, Kapolres Oskar berpesan agar setiap anggota menguasai wilayah yang diamankan. Mereka harus mengetahui siapa KPPS, tokoh masyarakat dan kondisi lingkungannya seperti apa. Ini perlu dilakukan untuk mengetahui situasi dan kondisi di lingkungan masing-masing.
“Sehingga apabila terjadi sesuatu hal, semua sudah ter monitor dengan baik. Karena itu, penting untuk mengenali kondisi dan situasi di wilayah masing-masing,” imbuhnya.
Dia berpesan, setelah pergeseran pasukan ini, para anggota harus segera menemui KPPS. Segera mengenali kondisi lingkungan sekitar. Petakan potensi kerawanan yang bisa saja muncul.
“Segera konsultasikan kepada pimpinan jika terjadi suatu hal. Semoga pengamanan dapat berjalan aman dan lancar,” katanya.
Lebih lanjut, untuk kerawanan-kerawanan yang patut diwaspadai, Oskar menyampaikan jika di wilayah hukum Polres Batu tidak ada hal-hal yang membuat situasi menjadi tidak kondusif. Ini diketahui dari pemetaan-pemetaan yang telah dilakukan sebelumnya.
“Meski begitu, tetap kami standbykan personel di luar 320 personel Pam TPS. Dimana setiap harinya ada 100 personel yang kami siagakan. Sehingga apabila ada suatu hal yang berkaitan dengan kerawanan, baik kerawanan bencana dan lain sebagainya. Personel tersebut bisa langsung kami gerakan,” jelasnya.
Selain personel pam TPS, dalam pengamanan pemilu tahun ini, pihaknya juga telah menyiagakan personel pam tertutup. Terdiri dari jajaran Intelejen dan Reskrim. Selain itu, juga ada 30 personel dari Polda Jatim untuk membackup pengamanan pemilu.
Disisi lain, untuk meminimalisir praktek money politic, pihaknya telah membentuk dua tim. Bekerjasama dengan pengawas pemilu dan Kejaksaan Negeri Batu. Tim tersebut telah mulai bekerja sejak dua hari lalu.
“Kami antisipasi kegiatan di masa tenang ini, untuk meminimalisir money politic atau serangan fajar. Kami buat dua tim, dibagi di wilayah timur dan barat. Guna mengantisipasi praktek money politic,” paparnya.
Oskar juga menyampaikan, karena saat ini wilayah Kota Batu berada dalam situasi yang aman dan kondusif. Dia mengajak seluruh masyarakat Kota Batu untuk terus menjaganya. Sehingga pelaksanaan pemilu berlangsung damai dan tertib.
“Mudah-mudahan kondisi di Kota Batu bisa terus tetap kondusif,” tutupnya. (Ananto Wibowo)