Malang Post – Untuk mewujudkan keuangan yang stabil, perlu manajemen yang baik sedari awal pernikahan. Perlu menetapkan skala prioritas, menetapkan anggaran bulanan yang terstruktur, memiliki dana darurat dan pentingnya financial planning.
Dosen Manajemen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Ratya Shafira Arifiani, mengatakan, keuangan seringkali menjadi sumber masalah dalam suatu rumah tangga. Bahkan telah menjadi pemicu terjadinya banyak perceraian.
Padahal, keuangan adalah salah satu pondasi krusial yang harus dikelola dengan bijak, terutama oleh pasangan muda. “Mewujudkan keuangan yang stabil perlu manajemen yang baik sedari awal pernikahan,” katanya, Senin (12/2/2024).
Menurutnya, sebelum menikah, perlu membahas pandangan dan prioritas keuangan secara menyeluruh. Hal ini mencakup strategi mengelola tabungan, alokasi dana, dan pengeluaran. Tujuannya, agar terhindar dari perilaku boros yang dapat merugikan keuangan keluarga di masa depan.
“Setiap pasangan memiliki pemahaman yang berbeda. Sehingga, keterbukaan menjadi kunci dalam mengelola keuangan keluarga. Hal ini bukan hanya soal penghasilan saja, melainkan juga mengenai tabungan, aset yang dimiliki dan lain-lain,” tambahnya.
Kemudian, penting untuk menetapkan anggaran bulanan yang terstruktur. Dalam hal ini, dapat melibatkan pasangan untuk mendiskusikan tentang pos anggaran yang menjadi prioritas dan yang perlu dibatasi.
Contohnya anggaran untuk kebutuhan pokok. Seperti listrik, air, hingga alokasi dana untuk keperluan sosial setiap bulan.
Ratya menekankan pula, pentingnya memiliki dana darurat yang hanya digunakan dalam keadaan genting atau mendesak.
Menyisihkan sebagian gaji secara teratur untuk dana darurat sangat diperlukan, baik dalam bentuk tunai maupun rekening terpisah. Tentu, cara ini akan membantu membangun ketahanan keuangan keluarga.
“Mengelola dana darurat juga bisa dalam bentuk investasi emas. Alasannya, investasi emas dengan harga yang stabil bisa menjadi alternatif bagi yang menginginkan tingkat risiko rendah. Namun, hal ini tetap disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan masing-masing pasangan,” ungkapnya.
Selain itu, adanya reksa dana memberikan kemudahan akses bagi pasangan muda untuk merencanakan keuangan. Apalagi mengingat ada banyak aplikasi yang tersedia. Hal ini tentu memudahkan pasangan muda dalam proses membuka dana dan merencanakan investasi secara lebih efisien.
Dia menegaskan, financial planning penting sejak sebelum menikah. Bukan hanya investasi keuangan, tetapi juga sebagai investasi jangka panjang dalam hubungan. “Konsistensi, komitmen, dan keterbukaan dalam mengelola keuangan akan membantu pasangan muda membangun masa depan yang kokoh,” tandasnya (M. Abd. Rahman Rozzi)