
Malang Post – Sampai Senin (12/2/2024) ini, pelepasan alat peraga kampanye (APK) di Kota Malang, belum sampai 100 persen.
Ketua Bawaslu Kota Malang, Mochamad Arifudin menjelaskan, mengingat hari ini masih di masa tenang Pemilu 2024. Terhitung sampai pukul 03.00 dini hari tadi, total baru 73 persen yang di lepas.
“Pelepasan APK masih terus dilakukan Bawaslu. Tentunya juga perlu pantauan dari masyarakat. Jika ada yang tahu adanya APK yang masih terpasang, bisa diteruskan ke Bawaslu,” katanya saat menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk.
Arif menambahkan, dari Bawaslu Kota Malang, penurunan APK dibantu oleh Panwascam dan PTPS.
Di masa tenang ini, tambah Dosen Sosiologi sekaligus Wakil Dekan 2 FISIP UB, Ahmad Imron Rozuli, memang semua alat peraga kampanye (APK) harus diturunkan.
“Tapi jika itu semua dibebankan di Bawaslu, maka kurang maksimal,” sebutnya di acara yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Senin (12/2/2024).
Tenaga Bawaslu, tambahnya, sepertinya kurang jika dikerahkan untuk menurunkan semua APK yang ada.
Maka dari itu, pihak pemasang seharusnya di masa tenang ini, juga turun andil peranannya untuk menurunkan.
Imron menambahkan, karena pemilu sebentar lagi dilaksanakan, maka masyarakat yang masih belum memantapkan pilihannya, supaya segera pastikan. Agar di hari H bisa manfaatkan hak pilihnya.
“Di masa tenang Pemilu 2024 ini, perlu diwaspadai adanya serangan fajar. Jadi masyarakat bisa turut pantau. Jika ada indikasi kesana, bisa turut sampaikan ke Bawaslu,” tegasnya.
Terkait hal tersebut, Mochamad Arifudin, mengakui Bawaslu terus melakukan pengawasan. Bahkan dengan menempatkan anggotanya di setiap TPS satu orang.
Arif juga menyampaikan, jika memang nantinya ditemukan ada kecurangan. Seperti adanya pemilih yang berada di TPS yang bukan seharusnya, maka pihaknya siap menindak. (Wulan Indriyani – Ra Indrata)