
Malang Post – Kesenjangan pelayanan pasien kanker, masih sering ditemukan. Hal itulah yang menjadi perhatian pada saat Hari Kanker Sedunia, yang diperingati setiap 4 Februari.
Ketua Komunitas Peduli Kanker Indonesia (KPKI), Wiwik Susanti, menyampaikan hal tersebut, ketika menjadi nara sumber talkshow di program Idjen Talk. Yang disiarkan Radio City Guide 911 FM, Sabtu (3/2/2024) kemarin.
Karena itulah, saat ini pihaknya rutin melakukan kampanye ke masyarakat. Bahkan sampai door to door, untuk mengedukasi tentang kanker.
“Masyarakat masih banyak yang tidak paham dan tidak aware, terhadap diri sendiri. Bagaimana tindakan preventif untuk mencegah kanker.”
“Bahkan saat memberikan edukasi, kami pernah dapat respon penolakan dari masyarakat. Padahal yang paling sering ditemukan KPKI itu, kanker payudara dan kanker serviks,” sebutnya.
Ketika KPKI memantau bagaimana pelayanan yang diberikan rumah sakit, untuk penderita kanker, juga masih ditemukan kesenjangan yang diterima pasien. Khususnya untuk pasien BPJS.
Mereka sering terkendala dengan banyaknya prosedur, sehingga banyak pasien yang menyerah dan melakukan pengobatan di rumah saja.
Sementara itu, Dokter Spesialis Dermatologi Venereologi dan Estetik Subspesialis Onkologi dan Bedah Kulit, Dr. dr Arif Widiatmoko mengatakan, secara global angka penyintas kanker kulit cenderung naik.
Dr Arif menjelaskan, penyebab utama kanker kulit karena paparan sinar UV. Masyarakat bisa mencegah dengan menggunakan sunblock minimal SPF 30 secara rutin. Bisa dilakukan sejak sebelum usia menginjak remaja.
“Untuk di Kota Malang, penderita kanker kulit terbanyak di rentang usia antara 50-60 tahun, dengan jenis kanker Karsinoma Sel Basal,” jelasnya.
Sedangkan untuk jumlah kanker kulit, paling sedikit itu kanker jenis Melanoma, dengan bentuk kanker seperti tahi lalat, bisa menyerang sejak usia dini.
“Jadi kalau dirasa bentuk tahi lalat asimetris, segera langsung diperiksakan ke dokter spesialis,” sebutnya. (Faricha Umami – Ra Indrata)