Malang Post – Setelah diresmikan Presiden RI, Joko Widodo akhir tahun 2023 kemarin. Pasar Induk Among Tani Kota Batu terus bersolek untuk memanjakan para pengunjungnya. Saat ini pasar tiga lantai itu tampil lebih modern, dengan menerapkan sistem parkir one gate system atau gate parkir.
Penerapan parkir modern itu, saat ini tengah memasuki masa uji coba, yang rencananya akan berlangsung hingga Minggu, (23/1/2024) mendatang. Kemudian pada Senin, (29/1/2024) sistem gate parkir itu benar-benar akan diterapkan kepada para pengunjung Pasar Among Tani.
Kepala Diskoperindag Kota Batu, Aries Setiawan menyatakan, uji coba parkir elektronik itu dilakukan sebagai salah satu persiapan penerapan parkir eletronik secara resmi. Selain menambah keindahan, penerapan parkir eletronik itu juga untuk mendongkrak pendapatan parkir di Pasar Among Tani.
“Target pendapatan parkir Pasar Induk Among Tani Kota Batu sebesar Rp2 miliar dalam satu tahun. Pemasangan parkir eletronik tersebut, sebagai upaya untuk mencapai target tersebut,” ujar Aries, Selasa, (23/1/2024).
Dia juga menjelaskan, dilakukannya uji coba parkir eletronik gratis selama sepekan, bertujuan agar petugas maupun para pedagang dan pengunjung terbiasa dengan kebijakan baru tersebut.
“Sekarang masih gratis. Pembayaran diberlakukan mulai pekan depan,” imbuhnya.
Untuk memperlancar pelaksana sistem baru perparkiran di Pasar Induk Among Tani itu. Pihaknya juga sudah melakukan pelatihan kepada empat orang pegawai UPT. Nantinya mereka akan ditugaskan sebagai operator gate parkir tersebut.
“Total ada empat orang yang sudah mengikuti pelatihan sebagai operator gate parkir. Nantinya mereka akan ditugaskan di gate parkir masuk maupun gate parkir keluar,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Aries juga menyampaikan, untuk mekanisme penerapan parkir di Pasar Induk Among Tani akan ada penerapan berbeda antara pedagang, ojek dan pembeli.
“Untuk pedagang cukup satu kali saja bayar parkir. Sepeda motor Rp2 ribu, mobil Rp3 ribu, truk dan bus Rp 4 ribu. Sedangkan untuk kendaraan umum yang parkir lebih dari tiga jam. Akan dikenakan cas perjamnya Rp1.000. Hal tersebut akan terpantau di loket pintu keluar,” paparnya.
Penerapan cas parkir tersebut, dilakukan sebagai upaya mewujudkan target perolehan parkir di Pasar Induk Among Tani Kota Batu sebesar Rp2 miliar tersebut. “Untuk tukang ojek juga cukup sekali bayar. Jika keluar masuk mereka cukup menunjukkan kartu anggota ojek,” imbuhnya.
Salah seorang pedagang, Johan Bambang Irawan mengatakan, beberapa pengunjung mengeluh tentang parkir. Jadi ketika mereka berpindah dari zona sayur ke buah harus membayar parkir 2 kali. Pihaknya khawatir keluhan tersebut menyebabkan masyarakat malas untuk datang ke pasar Induk Kota Batu.
“Oleh karena itu, dengan adanya sistem parkir tersebut, dapat memudahkan mobilisasi pengunjung di dalam Pasar Induk Kota Batu. Bisa dibilang, adanya gate parkir merupakan impian pedagang agar para pengunjung betah berbelanja. Hal tersebut juga dapat mempermudah mobilitas dari zona satu ke yang lain tanpa membayar parkir lebih,” tuturnya.
Sementara itu, pedagang lain, Rifky mengatakan, akses parkir untuk menurunkan barang sangat susah. Hal ini dikarenakan, depan rukonya digunakan sebagai parkir motor. Hal tersebut mempersulit akses keluar masuk barang.
“Kalau boleh dibilang selama ini penataan parkir tidak terlalu bagus,” ujarnya.
Rifky berharap dengan adanya sistem gate parkir tersebut, alur parkir makin tertata. Selain itu, penataan parkir dan tempat untuk menurunkan barang menjadi lebih baik.
“Saya juga berharap pengunjung menjadi lebih nyaman dalam berbelanja dengan adanya gate parkir tersebut,” tutupnya. (Ananto Wibowo)