Malang Post – Kehadiran internet dan perkembangan media sosial mendorong kemudahan komunikasi politik dan penyediaan informasi politik secara cepat, tepat sasaran dan berdampak besar.
Seiring dengan meningkatnya pengguna internet di Indonesia. Media sosial tidak bisa dipungkiri keberadaannya sebagai sarana paling efektif untuk menyalurkan pendapat warganet. Namun, meluasnya arus informasi juga memerlukan kewaspadaan saat menerima informasi menjelang pemilu 2024.
Kepala Diskominfo Kota Batu, Onny Ardianto menyatakan, bahwa informasi palsu (hoax) dapat dengan mudah menyebar melalui media sosial. Serta berpotensi mempengaruhi pandangan masyarakat dan situasi politik.
“Terkait dengan literasi digital, kami telah mencoba meredam berita-berita hoaks. Apalagi, menjelang Pemilu dan Pilkada berita-berita hoaks dikhawatirkan akan semakin banyak,” kata Onny, Selasa, (23/1/2024).
Dia menambahkan, Diskominfo Kota Batu terus berupaya melakukan sosialisasi. Guna meningkatkan literasi masyarakat jelang Pemilu, Pilkada dan Pileg 2024. Munculnya informasi hoaks menjadi kekhawatiran seluruh pihak yang dapat berakibat adanya gejolak tidak kondusifnya masyarakat.
Hingga saat ini, pihaknya belum menerima adanya laporan tentang penyebaran informasi melalui media sosial atau media lainnya yang bersifat hoaks. Meski begitu, koordinasi bersama Polres Batu dan Kejaksaan Negeri Kota Batu terus dilakukan.
Nantinya, apabila ada temuan informasi yang diduga hoaks akan dianalisa bersama. “Contohnya pencemaran nama baik, kalau misalkan pemberitaan itu perlu di-takedown atau perlu dibuatkan berita terkait dengan klarifikasi pemberitaan itu. Kalau di-takedown sudah di ranahnya kepolisian,” katanya.
Kemudian apabila pelakunya merupakan ASN Pemkot Batu dan terbukti melanggar netralitas dalam Pemilu, Pilkada, Pileg 2024 akan ditangani Inspektorat.
“Kalau ada temuan pelanggaran apakah itu masyarakat atau ASN, kalau ASN ranahnya melalui inspektorat, kalau masyarakat prosesnya di Bawaslu kemudian ditindaklanjuti oleh Bawaslu sesuai prosedurnya,” katanya.
Onny juga menyampaikan, bahwa Kominfo menjadi salah satu bagian badan koordinasi kehumasan yang diinisiasi oleh KPU. Selain itu, didalamnya juga ada Bawaslu, kita juga selalu intens melakukan komunikasi.
Pihaknya bersama Kesbangpol Kota Batu juga telah melakukan rapat bersama terkait sinergi dan strategi yang akan dilakukan apabila adanya pemberitaan hoaks.
“Langkah-langkah apa, antisipasi apa yang harus dilakukan, termasuk juga ajakan kepada masyarakat untuk terutama kepada pemilih aktif yang akan memilih, itu agar juga hadir memilih di TPS, itu juga sudah kita lakukan bekerjasama dengan KPU,” katanya.
Selain itu, berbagai sosialisasi dilakukan melalui media sosial, video tron dan lembaga penyiaran milik Pemkot Batu. “Ada juga pemasangan banner di desa, jadi ketika ada pemberitaan hoaks terkait pemilu menghubunginya kemana, di 24 desa/ kelurahan,” tutupnya. (Ananto Wibowo)