Malang Post – Kesalahpahaman warga Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu atas pembukaan lagi TPA Tlekung terjawab sudah. Ini setelah Pemkot Batu menggelar pertemuan selama 1,5 jam dengan perwakilan warga Desa Tlekung, di Rupatama Balaikota Among Tani Kota Batu.
Dalam pertemuan itu, Pemkot Batu memberi penjelasan secara rinci, mekanisme pengelolaan TPA Tlekung yang baru. Saat ini TPA sebagai tempat pemrosesan akhir sampah, bukan tempat pembuangan akhir sampah.
“Terima kasih kepada masyarakat Deaa Tlekung. Akhirnya permasalahan pembukaan kembali TPA Tlekung dinyatakan tuntas. Sekali lagi saya sampaikan bahwa TPA Tlekung bukan tempat pembuangan akhir sampah tetapi tempat pemrosesan akhir sampah,” tutur Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, Rabu, (10/1/2024).
Dia juga menyampaikan, keberadaan tiga unit mesin incinerator di TPA Tlekung, diprioritaskan untuk mengolah sampah yang sudah ada, residu sampah yang zero waste dan pengolahan sampah khusus warga Tlekung. Dengan demikian, tidak ada penambahan volume sampah, pencemaran air dan juga bau.
“TPA Tlekung dibuka dengan tiga mesin incinerator. Bukan untuk pembuangan akhir sampah tetapi untuk memproses sampah residu yang diolah, sehingga tidak lagi menimbulkan pencemaran air maupun menimbulkan bau. Juga ada satu mesin incinerator yang dipergunakan khusus untuk mengolah sampah warga Desa Tlekung,” jelas Pj Aries.
Dalam pertemuan, yang turut dihadiri Sekretaris Daerah, Asisten Sekda, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Camat Junrejo, terungkap bahwa masyarakat sempat salah paham dengan pembukaan kembali TPA Tlekung.
Masyarakat khawatir TPA akan menerima sampah dari berbagai desa dan kelurahan seperti sediakala, yang akan kembali menimbulkan pencemaran air dan udara di Tlekung. Hingga sempat menimbulkan penolakan warga. Dari pertemuan tersebut, akhirnya menemukan titik temu dan warga memperoleh informasi yang benar tentang kondisi TPA Tlekung saat ini.
Lebih lanjut, Pj Aries meyakinkan warga bahwa dirinya dan Pemkot Batu akan terus mengawal proses tata kelola sampah di kota ini. Dia juga menyampaikan, Pemkot Batu telah memenuhi seluruh tuntutan warga. Sehingga tidak perlu lagi ada penolakan dari warga.
“Saya akan mengawal terus prosesnya, selama TPA Tlekung belum dibuka kami terus berjibaku dengan warga yang membuang sampah, mengecek TPS3R desa dan kelurahan yang belum berfungsi dan terakhir mendatangkan mesin incinerator,” ungkap Aries.
Oleh karena itu, Pj Aries meminta kerjasama semua pihak, termasuk warga Desa Tlekung untuk bersama-sama menangani sampah. Jika sampah perkotaan tidak ditangani dengan baik maka akan muncul banyak masalah lagi.
“Batu Kota Wisata, maka pemerintah berupaya agar pengelolaan sampah perkotaan tertangani dengan baik. Tidak ada niatan sedikitpun untuk merugikan warga Tlekung. Mari kita bersama-sama melakukan langkah-langkah yang terpadu agar kota ini bersih dan nyaman. Dimana TPA Tlekung merupakan obyek vital yang harus dijaga bersama,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Desa Tlekung, Mardi menyampaikan, mewakili warga Tlekung pihaknya cukup senang dengan adanya penjelasan tersebut. Sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman ditengah masyarakat.
“Kami berharap, Pemkot Batu konsisten dengan komitmennya. Untuk tidak lagi menambah volume sampah di TPA Tlekung. Selain itu, kamu juga meminta agar segera disusun pedoman tata kelola sampah Kota Batu. Untuk selanjutnya disosialisasikan kepada warga,” tutupnya. (Ananto Wibowo)