Malang Post – Universitas Islam Malang (Unisma), kembali menggelar wisuda periode ke-72 pada Sabtu, 6 Januari 2024.
Wisuda di awal tahun 2024 kali ini, akan diikuti oleh Program Doktor, Magister dan Sarjana Universitas Islam Malang dengan total peserta 614
Rektor Unisma, Prof. Dr. H. Maskuri, M.Si. Kamis (4/12/2024) dalam jumpa pers kepada wartawan menjelaskan, wisuda akan dilaksanakan secara offline dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Minimal para peserta bisa menjaga kesehatannya masing-masing, serta berpakaian rapi dan sopan.
Menurut Rektor, wisuda ini juga bagian dari upaya pelayanan akademik Unisma pada mahasiswa, yang lebih dari 8 semester.
“Kita dorong lakukan percepatan. Kita gerakkan seluruh pimpinan fakultas, tanpa mengurangi kualitas tugas akhir yang harus dipenuhi mahasiswa,” ucap Prof Maskuri.
Menurut Rektor, Unisma berorientasi bukan sekedar skripsi. Melainkan mahasiswa bisa juga lulus dengan membuat jurnal atau magang di perusahaan. Kemudian membuat harus laporan karya ilmiah.
Ini adalah komitmen Unisma, untuk percepatan anak didik dalam menempuh gelar di sarjana, magister dan doktoral.
“Ini adalah menjadi bagian dari pelayanan kami. Bagaimana dosen proaktif, membimbing mahasiswa. Tidak hanya ditunggu dosen, tetapi pimpinan juga memetakan. Bahkan dosen kita konsolidasikan untuk memberi bimbingan terhadap mahasiswa,” tegas Rektor.
Seperti diketahui, disetiap wisuda tentu didapati seorang wisudawan terbaik. Baik tingkat fakultas maupun universitas. Seperti halnya di periode ke-72 ini.
Salah satu wisudawan terbaik universitas, adalah Dwi Rositasari. SPd., dari Pendidikan Agama Islam (PAI).
Dengan skripsi berjudul: ‘Penerapan Model Pembelajaran VAK (Visualization Auditory Kinesthetic) Berbasis Media Audio Visual
Pada Mapel Pendidikan Agama Islam di SMK Budi Mulia Pakisaji, Kabupaten Malang’.
“Para guru PAI masih menggunakan model ceramah saja dan siswanya diminta mencari bahan di google,” kata Dwi.
Dengan inovasi baru itu, ia yakin siswa lebih tertarik pada sesuatu yang berbasis digital.
“Jadi penelitian saya memberikan inovasi pada guru agama Islam, sehingga siswa makin semangat mempelajari agama Islam,” kata wanita dari Pakisaji itu.
Ia sendiri awalnya tidak tertarik menjadi guru. Tapi karena dorongan orang tua dan rezekinya di bidang ini, ia akan menjadi guru agama Islam.
Sedang wisudawan terbaik lainnya adalah Sardin Wance MKn dari jenjang pascasarjana.
Tesisnya mengangkat tentang: ‘Pembatalan Perjanjian Secara Sepihak Akibat Force Majeure Ditinjau dari UU 13/2003 Tentang Ketenagakerjaan’.
Sedangkan wisudawan terbaik lainnya adalah M Indra Riamizad Raicudu SPd dari Pendidikan Matematika.
Indra adalah warga Singosari Kabupaten Malang. Skripsinya tentang: ‘Penerapan Problem Based Learning Berbasis Outdoor Learning Pada Materi Dimensi Tiga Untuk Meningkatkan Penalaran dari Koneksi Matematis pada Siswa kelas 8 di MTs Al Hidayah Karangploso Kabupaten Malang. (M. Abd Rahman Rozzi)