Malang Post – Tingkat kunjungan wisata di Kota Malang, selama 2023 mencapai 2,4 juta orang. Bahkan pada momen Natal dan Tahun Baru 2024, ada peningkatan hingga 10 persen.
Hal itu disampaikan Kepala Disporapar Kota Malang, Baihaqi, ketika menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk. Yang disiarkan Radio City Guide 911 FM, Selasa (2/1/2024).
Untuk tahun 2024 yang bertepatan sebagai tahun politik, Baihaqi menilai tidak berpengaruh dengan pergerakan sektor pariwisata. Bahkan pihak pariwisata tetap menyediakan sarana dan prasarana.
“Yang tidak kalah penting, sinergi antara tiga daerah di Malan Raya. Untuk sama-sama mewujudkan Malang Raya memiliki sektor pariwisata yang memang bagus,” katanya.
Hal senada disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Arif As Shiddiq. Di tahun politik, katanya, Pemerintah Daerah harus berkomitmen untuk menjaga dan bisa menjadikan pariwisata semakin lebih baik dan diminati banyak orang.
“Kota Batu ini dinilai banyak panorama yang bisa dinikmati wisatawan. Maka ke depan, Pemkot Batu juga terus menjalin kerjasamanya dengan stakeholder lain, agar sektor pariwisata tetap bisa mendominasi dalam perolehan PAD Kota Batu. Besarannya mencapai 60 persen,” katanya.
Sementara di Kabupaten Malang, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang, Purwoto menyebut, tempat wisata di Kabupaten Malang, khususnya pantai, memang jadi primadona. Selain keindahan alamnya, juga dinilai murah. Sehingga semua orang mampu menjangkaunya.
Purwoto menambahkan, memasuki tahun politik di 2024 ini, diharapkan tidak menjadi hal yang menakutkan. Justru bisa dimanfaatkan, karena ketika orang selesai melakukan pesta demokrasi, akan melanjutkan kegiatannya untuk berwisata.
Tourismolog Universitas Brawijaya, Faidlal Rahman menjelaskan, mengingat tahun 2024 sebagai tahun politik, ada beberapa pernyataan berbeda. Ada yang merasa mempengaruhi dan tidak. Tapi pada dasarnya, politik itu mempengaruhi kunjungan wisatawan, khususnya kunjungan mancanegara.
“Orang yang mau berwisata, pasti akan melihat seperti apa tingkat keamanannya. Sementara jika di tahun politik, akan timbul beberapa kabar yang bisa jadi mengarah ketidakamannya suatu negara. Hal ini menjadi pertimbangan wisatawan mancanegara,” katanya. (Wulan Indriyani – Ra Indrata)