Malang Post – Liga 1 musim 2023/2024 ini, bisa menjadi menjadi musim tersulit bagi Arema FC. Bagaimana tidak, paska Tragedi Kanjuruhan, 1 Oktober 2022 lalu, Arema FC belum pulih sepenuhnya. Bahkan imbasnya masih dirasakan.
Salah satunya, Arema FC belum juga bisa bermarkas di Malang. Sekalipun sanksi larangan menggelar laga kandang dari Komdis, sudah berakhir sejak Liga 1 musim 2022/2023 selesai.
Arema FC pun, harus menjadi tim musafir. Mereka terpaksa bermarkas di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Diprediksi hingga musim ini berakhir.
Arema terpaksa terpisah dari suporter. Tim berjuluk Singo Edan itu, juga kehilangan sumber pendapatan dari ticketing. Padahal, klub butuh banyak pemasukan untuk menstabilkan finansialnya.
Lalu ditambah Arema FC harus kehilangan Presiden Klub, Gilang Widya Pramana, yang memutuskan mengundurkan diri karena merasa bertanggung jawab secara moril seusai tragedi.
Meski demikian, manajemen Singo Edan tampaknya masih mampu membuat para sponsornya tetap bertahan. Bahkan, jumlahnya bertambah pada tengah musim ini.
Terbaru, dalam akun Instagram Arema FC, @aremafcofficial, Minggu (31/12/2023), muncul iklan sepeda motor asal Jepang, Yamaha.
Dalam unggahan akun resmi Arema FC itu, tampak pemain Arema, Bayu Aji berpose dengan sepeda motor Yamaha Gear 125. Namun, dalam caption-nya sama sekali tak disinggung terkait peresmian kerja sama sponsorship atau sejenisnya.
Manajer Bisnis Arema, Munif Munif Wakid memberikan penjelasan terkait unggahan tersebut. Menurutnya, Yamaha dan Arema belum bekerja sama sponsorship secara resmi.
“Unggahan itu cuma digital activation biasa. Semacam short term collaboration atau paid promote. Ada uangnya, tapi tidak bisa dihitung sebaga sponsorship,” kata Munif seperti dilansir Wearemania.
Meski demikian, Munif Wakid tak menampik ada keinginan dari pihak Arema benar-benar menggandeng Yamaha sebagai sponsor klub. Menurutnya, digital activation di akun Instagram Arema itu bisa menjadi awalan.
Bagi Arema, mencari sponsor di tengah Liga 1 2023-2024 sedang bergulir bukan kendala. Terbukti, baru-baru ini, Arema mengikat kerja sama dengan BRI Kantor Cadang Martadinata, Kota Malang dan Pertamina sebagai sponsor anyar di tengah musim.
“Ya jelas ada keinginan ke arah sana (menjalin sponsorship dengan Yamaha), tapi step by step. Semoga lancar,” katanya.
Terlepas dari Yamaha yang baru saja ‘bergabung’ dengan Arema FC, juga masih ada sponsor-sponsor yang masih setia mengikat kerja samanya. Mulai dari Indofood, Mitra Bukalapak, Vidio, Bank BRI, PS Store Extra Joss, dan Rhinoflex. Bahkan, pada akhir November 2023 lalu, klub berhasil mendapatkan dukungan dari Pertamina.
“Pertama kami punya good relationship. Jdi tolok ukurnya bukan berapa saat Arema lagi susah. Tetapi bagaimana 5-10 tahun ke belakang, kami hubungan baik dengan brand-brand tersebut. Kami maintenance itu dengan baik. Kami tetap kontak,” ujar Munif, seperti dilansir dari Kompas.
Selain itu, Arema FC juga menempatkan diri untuk saling berkolaborasi. Artinya, pihak klub tidak lagi menganggap dirinya sebagai pihak eksklusif. Tetapi memiliki posisi yang sama dengan sponsor.
Maka dari itu, klub juga harus fokus memberikan value yang menguntungkan untuk sponsor dan walaupun tidak selalu terpaku pada nominal uang.
“Share dikit tidak ada masalah. Selama klub diuntungkan. Balik lagi bagaimana caranya kami mengangkat citra kolaborasi, bisa dengan brand, agency, warga Malang sendiri.
“Jadi, banyak aspek bisnis yang bisa diolah bahwa bisnis masih trust. Salah satunya BRI masuk dalam keadaan kami seperti saat ini,” katanya.
Saat ini, divisi bisnis selalu berusaha untuk memberikan value terbaik untuk sponsor.
“Yang diangkat adalah mereka bantu kami sekarang nanti setelah kami kembali lagi kami sama-sama di pick point oke. Jadi, jangan mikir skala pendeknya, skala panjangnya yang kami bangun,” kata manajer yang pernah berkecimpung di bidang kerja sama dan pengembangan sponsor di beberapa platform sepak bola internasional itu. (*/ Ra Indrata)