Malang Post – Rohman (49), pengendara motor asal Kelurahan Buring, mengaku dengan kembali dibukanya Jembatan Lembayung, sangat membantu akses perjalanan ke tempatnya bekerja.
Selama tiga bulan proses pembangunan, Rohman harus memutar untuk bisa mencapai tempatnya bekerja di Sukun. Dampaknya, kebutuhan bensin bertambah dan jarak tempuh juga makin jauh.
“Contohnya saya sendiri. Sangat merasakan langsung manfaat Jembatan Lembayung. Apalagi sekarang jembatan ini juga ditingkatkan kualitasnya. Masyarakat lain pasti juga akan sangat terbantu. Kami memberi apresiasi kepada Pemkot Malang (DPUPRPKP),’’ tuturnya.
Diapun berharap, Jembatan Lembayung bisa berumur panjang. Apalagi dengan peran serta masyarakat sekitar, untuk membantu pengawasi dan menjaga.
“Secara pribadi, kami juga siap berkontribusi (sumbangan), jika dibutuhkan untuk perawatan. Apalagi jika perawatan dilakukan secara mandiri. Karena jembatan itu kebutuhan kita bersama. Terutama masyarakat yang setiap hari mengakses jembatan ini,” jawab Rohman.
Wakil Ketua Komisi C, DPRD Kota Malang, Achmad Wanedi menyampaikan, dengan dibukanya kembali akses Jembatan Lembayung, pihaknya memberikan apresiasi terhadap langkah dan kerja nyata Pemkot Malang lewat DPUPRPKP.
“Tentunya ini menggembirakan bagi banyak masyarakat. Sebab, akses jalan ini sangat dibutuhkan sekali. Hanya saja selama tiga bulanan kemarin sedang diperbaiki. Tapi kali ini sudah bisa diakses, jarak tempuhnya lebih mudah dan cepat,” ujar Wanedi.
Politisi PDI Perjuangan ini berpesan, kendati semua proyek atau pekerjaaan fisik dari DPUPRPKP Kota Malang telah selesai. Pihaknya perlu mengingatkan, semua pekerjaan harus tetap memperhatikan aspek-aspek pelayanan kenyamanan kepada masyarakat.
“Karena setiap pembangunan, yang merasakan secara langsung harus masyarakat itu sendiri. Kami berharap semoga masyarakat merasa nyaman dan senang. Jika masyarakat merasakan nyaman dan senang, kami pun ikut senang. Kami siap mendukung program kerja dari mitra kerjanya,” pungkasnya. (Iwan Irawan – Ra Indrata).